Pasar produk kosmetik halal dunia akan tumbuh rata-rata 14,6 persen pada periode 2017-2021. Dari Indonesia, Martha Tilaar Group tampil sebagai salah satu perusahaan yang me – rajai pasar kosmetik halal dunia.
Pertumbuhan pasar produk kosmetik halal yang baik itu, kata Research and Market, perusahaan analisis pasar asal Inggris, terjadi karena semakin meningkat kesadaran konsumen akan produk kosmetik halal dan produk perawatan pribadi yang halal (personal care). Alasan lain, kosmetik halal diminati karena tidak mengandung bahan-bahan yang berasal dari hewan dan tak mengandung alkohol, sehingga diyakini lebih ‘pure‘ dan lebih higienis.
Resarch and Market tak menyebut berapa nilai pasar yang sesungguhnya. Tapi perusahaan riset lain, Technavio, memproyeksikan pasar kosmetik halal dunia bakal meningkat hampir 15 persen pada 2021 dengan nilai total 52,29 miliar dollar. Adapun tahun 2016 lalu, nilai pasar kosmetik halal dunia mencapai 26,47 miliar dollar.
Sama seperti Research and Market, Technavio juga meyakini kehigienisan kosmetik halal telah membuat produk ini tak hanya diminati di pasar Muslim, tapi juga tumbuh pesat di pasar non-Muslim seperti India dan China. Pasar non-Muslim ini mencapai 31 persen dari total pasar pada 2016.
Soal perusahaan yang menjadi pemain dominan di pasar kosmetik halal, Research and Market menyebut 5 nama. Salah satunya perusahaan asal Indonesia. Kelima nama itu adalah Amara Cosmetics, Inika, Martha Tilaar Group, MMA Bio Lab, dan The Halal Cosmetics Company.
Dan selain kelima perusahaan itu, masih ada sederet perusahaan lain yang juga meramaikan pasar kosmetik halal: Clara International, Inglot Cosmetics, Ivy Beauty, Liasari, Muslimah Manufacturing, OnePure, Paragon Cosmetics, Pure Halal Beauty (PHB) Ethical Beauty, Saaf Skincare, Samina Pure Makeup, dan Sireh Emas. ***
