Blindspot : Menguak Misteri Tato Penyingkap Kejahatan

You are currently viewing Blindspot : Menguak Misteri Tato Penyingkap Kejahatan

Empat agen FBI sedang beristirahat di sebuah safe house di Reykjavik, ibukota Islandia. Sebuah drone meluncurkan rudal ke rumah di tepian danau bersalju itu. Seorang rekan mereka, yang kebetulan dapat tugas patroli di luar, menyaksikan rumah dari kayu itu meledak. Api besar berkobar. Di New York, para petinggi FBI menyaksikan langsung serangan mematikan itu dari layar lebar. Mereka tersenyum karena satu pekerjaan telah dilaksanakan dengan sukses. Mengapa FBI beraksi di luar negeri? Mestinya kan jadi urusan CIA?

Adegan penegak hukum Amerika Serikat menghabisi teman dan warganegaranya sendiri itu merupakan pembuka film seri Blindspot Season 5, yang mulai tayang sejak 7 Mei 2000 di jaringan televisi NBC. Kemarin, 25 Juni, Blindspot Season 5 sudah menayangkan episode ke-7. Karena sudah Season 5, tentunya film seri ini bukan film baru. Episode pertama Season 1 ditayangkan pada 21 Septermber 2015. Bisa terus tayang sampai sekarang merupakan pertanda Blindspot bukan film seri kacangan, meskipun ada kabar Season 5 akan jadi season terakhir.

Blindspot

FBI Cabang New York

Blindspot memang bercerita tentang aksi FBI dalam menumpas kejahatan. Lebih spesifik lagi FBI cabang New York. Film tentang FBI tentu sudah banyak. Yang membuat film ini berbeda adalah alur utama ceritanya. Pada episode pertama dan season pertama dulu, dikisahkan terjadi kekacauan di Times Square New York. Seorang polisi yang sedang patroli jalan kaki menemukan sebuah tas gendong besar tergeletak di Times Square. Tanya sana-sini, tak ada orang mau yang mengakui. Ia pun mendekat dan menemukan label tas bertuliskan ”Call FBI”.

FBI menanganinya dengan serius. Tim gegana diturunkan. Petugas berpakaian anti-bom mendekati tas dan mendeteksi tak ada radiasi. Petugas itu lantas berniat membuka resleting tas. Belum sempat menyentuhnya, resleting sudah bergerak dengan sendirinya. Terbuka sedikit, sebuah tangan perempuan penuh tato (tattoo)muncul dari dalam tas. Tangan itu lantas membuka keseluruhan resleting. Sesosok perempuan cantik keluar dari tas itu. Tanpa busana. Tapi seluruh badannya, kecuali muka, penuh tato.

Perempuan tak beridentitas itu dibawa ke markas FBI dan diberi nama Jane Doe (diperankan Jaimie Alexander). Tim medis FBI memberitahu kalau perempuan itu tidak tahu siapa dirinya dan juga tidak ingat apa-apa soal mengapa ia bisa berada di dalam tas di Times Square. Setelah diperiksa, diketahui pula kalau Jane Doe telah dibius dengan ZIP (zeta interacting protein), obat penenang yang biasa diberikan kepada tentara yang pulang perang. Bedanya, perempuan ini disuntik ZIP dalam dosis besar. Efeknya adalah ia jadi mengalami amnesia permanen.

Kurt Weller, seorang agen senior FBI yang baru selesai melakukan penggerebekan, dijemput dengan helikopter untuk menemuinya. Mengapa? Simpel saja. Di punggung Jane Doe terpampang tato besar bertuliskan nama Kurt Weller. Setelah melihatnya, sang agen mengaku tak kenal. Jane Doe pun tak kenal Weller. Selanjutnya, FBI menyelidiki makna tato yang menutupi tubuh wanita itu. Ternyata, setiap keping kecil tato meramalkan kejahatan yang akan terjadi, atau solusi bagi kejahatan yang sedang diusut. Jadi, film seri Blindspot mengisahkan FBI yang berupaya menumpas kejahatan berdasarkan tiap inchi gambar tato yang ada pada tubuh Jane Doe.

Blindspot

Misteri Tato Blackbird

Pada Season ke-5, ledakan di Reykjavik jadi pembuka. Tapi sebenarnya ledakan itu jadi adegan penutup episode terakhir Season 4 (episode 22). Setelah flashback ledakan itu, film langsung loncat ke masa 2 bulan setelah ledakan. Tiga agen FBI yang selamat berkumpul kembali di Praha, ibukota Ceko. Ketiganya adalah Kurt Weller, Tasha Zapata (Audrey Esparza), dan Patterson (Ashley Johnson). Dan tentunya ditambah lagi dengan sosok yang punya cerita, Jane Doe, sosok yang selamat karena sedang patroli di luar. Mereka berkumpul di ”markas baru” yang disiapkan Patterson, perempuan yang jago komputer, TI, dan juga hacker. Dalam film ini, FBI memang sangat mengandalkan teknologi informasi, selain kekuatan otot Weller.

Mereka –meski sudah sepakat untuk menghilang karena terus diburu FBI dan CIA– harus kumpul lagi karena ada pesan baru yang muncul di televisi layar lebar di Times Square. Pesan itu berupa gambar burung Blackbird, burung sikatan, sejenis burung jalak. Seperti biasa, mereka langsung menganalisis tato Blackbird yang ada di tubuh Jane Doe. Tato Blackbird ada di leher kiri Jane Doe. Setelah dikaji, dengan menafsirkanya sebagai teka-teki, mereka bisa mendapatkan maknanya. Tato itu merupakan koordinat latitude dan longitude. Masalahnya, koordinat itu untuk lokasi apa. Setelah melacak lagi di internet dan dark web, mereka tahu kalau itu lokasi rekan mereka, Rich Dotcom, hacker dan miliarder muda yang sudah bergabung dengan FBI.

Pada episode terakhir Season 4, Rich Dotcom (Ennis Esmer) memang ditangkap karena dianggap berkomplot dengan 4 rekannya yang buron di Eropa. Ia diserahkan ke CIA untuk diinterogasi dan ditempatkan di sebuah ”blacksite” atau markas rahasia CIA yang dikenal kejam. Anak muda berjenggot hitam ini ditangkap atas perintah Madeline Burke (Mary Elizabeth Mastrantonio), pengusaha wanita kaya yang jadi dalang banyak kejahatan. Ia bisa memerintahkan hal itu karena setelah ditangkap FBI, tepatnya oleh agen FBI yang buron, ia berhasil membalikkan situasi. Ia menuduh balik dengan menyatakan FBI melakukan penangkapan tanpa bukti dan tak sah. Punya koneksi dengan presiden AS, ia berhasil menjadikan dirinya ketua Komite Sipil Pengawas FBI. Posisinya itu berada di atas direktur FBI New York, yang saat itu dijabat Mathew Weitz (Aaron Abrams). Madeline ini pula yang memerintahkan pemboman di Reykjavik.

Madeline sudah ganti jabatan jadi Direktur Penegakan Hukum Federal (Federal Law Enforcement) pada Season 5. Yang tak berubah adalah dendamnya kepada Jane Doe dan kawan-kawan. Ia tahu musuh-musuhnya masih hidup, karena tim verifkasi hanya menemukan satu jenazah di Reykjavik. Yang juga tak berubah adalah posisinya masih tetap lebih tinggi dari direktur FBI. Selain itu, ia juga curiga kalau Weitz membantu para agen yang buron. Dan memang itu yang diceritakan pada awal Season 5. Dan Weitz tak sendirian, dia dibantu Afreen (Ami Sheth), perempuan berjilbab yang jadi analis komputer FBI. Mereka berdua pula yang menelepon ke Reykjavik sehingga rekannya bisa lari ke ruang bawah tanah sebelum drone menjatuhkan bom.

Walhasil, pada episode pertama Season 5, para buronan FBI itu menjalankan misi penyelematan terhadap Rich Dotcom yang ternyata dipenjara di sebuah kapal di Perancis. Untuk bisa ke sana, mereka dibantu Sho-Akhtar, bos mafia Rusia yang bermarkas di Berlin, yang pernah mereka tangkap di masa lalu, dan pernah juga jadi mitra kerjasama. Akhtar cuma ”minta upah” berupa bukti kalau interogator CIA di sana, yang sudah menghabisi adiknya, ditamatkan juga. Misi menyelamatkan Rich berhasil. Weller tak membunuh sang interogator (karena masih merasa orang FBI) dan hanya membawa potongan tangannya. Rich pun berkumpul dengan semua anggota tim di markas baru mereka di Praha.

Blindspot

Swastanisasi FBI New York

Pada episode ke-dua Season 5, para buronan FBI berusaha memastikan Direktur FBI New York Mathew Weitz berada di pihak mereka. Mereka mendatangi Weitz saat hadir di sebuah konferensi internasional di Finlandia. Pekerjaan enteng itu jadi tak gampang karena anak buah Madeline memasang bom di gedung konferensi. Pada episode pertama, karena sudah curiga pada Weitz, Madeline merekrut kontraktor swasta untuk menangani berbagai pekerjaan di markas FBI New York. Kontraktor bayaran ini, yang tugasnya juga termasuk menjadi pembunuh bayaran dan kriminal bayaran– dipimpin perempuan bengis berwajah Korea: Ivy Sands (Julee Cerda). Ia yang memasang bom di Finlandia.

Ivy Sands juga jadi orang yang menyiapkan bom kimia yang akan diledakkan di berbagai kota di Eropa, pada episode-episode selanjutnya. Madeline sendiri semakin menjadi-jadi dan memanfaatkan FBI untuk menyingkirkan lawan politiknya. Ia menyinggkirkan wanita petinggi NSA (National Security Agency) dalam upaya melempangkan jalannya ke kursi wakil presiden AS. Dan Jane Doe –yang sudah menikah dengan Kurt Weller — dan kawan-kawan masih harus terus mencari cara mengalahkan Madeline agar bisa kembali ke Amerika dan memulihkan nama baik.***


Film Credits

Pemeran : Jaimie Alexander, Sullivan Stapleton, Audrey Esparza, Rob Brown, Ashley Johnson, Ennis Esmer, Mary Elizabeth Mastrantonio, Aaron Abrams, Ami Sheth
Sutradara : Mark Pellington, Dermott Downs, Kristin Windell, Joy Lane
Kreator : Martin Gero
Studio : Berlanti Productions / Warner Bros Television
Genre : Aksi, Kriminal, Misteri
Rilis : 2015 – 2020, 5 season
Durasi : 44 menit