Sinopsis Film – 13 Hours : The Secret Soldiers of Benghazi

You are currently viewing Sinopsis Film – 13 Hours : The Secret Soldiers of Benghazi
  • Post category:Film

Ada Jakarta, ada Surabaya. Ada Tripoli, ada Benghazi. Film 13 Hours: The Secret Soldiers of Benghazi, bercerita tentang kesibukan satgas keamanan CIA di Benghazi, kota terbesar ke-dua di Libya. Kota ini berjarak sekitar 1.000 kilometer di sebelah timur Tripoli, ibukota Libya. Mirip Surabaya yang juga seribuan kilometer di sebelah timur Jakarta. Film ini diangkat dari kisah nyata yang terjadi pada 11 September 2012, alias di masa setelah Muamar Gadhafi digulingkan. Yang menjadi sutradara adalah Michael Bay, sosok yang terkenal berkat kesuksesan trilogi film Transformers.

CIA, badan intelijen AS, berada di Benghazi karena punya tugas penting: mengawasi peredaran senjata pasca bobolnya gudang senjata militer Ghadafi. Saat itu berbagai pistol, senapan, bazooka, mortir, dan bahkan rudal bisa dengan gampang ditemui di pasar umum dan di lapak pedagang kaki lima. Menjadi tugas Sona Jillani (diperankan Alexia Barlier), agen wanita CIA, untuk mencari pedagang besar senjata dan membeli senjata berbahaya atau kelas berat yang mereka pasok. Setiap kali bernegosiasi, terutama di kafe pinggir jalan, Sona selalu dikawal tim GRS (Global Response Staff), satuan pengaman internal CIA yang terdiri dari mantan militer. Seberapa banyak senjata yang berhasil dibeli kembali?

secret soldiers of benghazi

Pertanyaan itu tak penting untuk dijawab film ini, yang aslinya hanya berjudul 13 Hours. Kalimat The Secret Soldiers of Benghazi ditambahkan belakangan untuk menarik minat penonton. Yang dimaksud sebagai Secret Soldier tak lain adalah tim GRS tadi. Dengan kata lain, film ini bercerita tengah kiprah 6 orang anggota GRS di Benghazi. Tak hanya mengawal agen CIA yang tugas luar, termasuk melarikan Sona Jillani saat hendak digerebek milisia Libya saat bernegosiasi dengan pedagang senjata, GRS juga bertugas mengamankan bangunan yang dijadikan markas CIA di Benghazi.

Tapi ada juga tugas ekstra tim GRS. Ketika Dubes AS untuk Libya Christopher Steven (Matt Letscher) berkunjung ke Benghazi pada 10 September 2012, GRS ikut melakukan pengamanan. Selama berada di Benghazi, Pak Dubes tinggal di Konsulat Jenderal AS yang menempati bangunan rumah mewah. Bangunan ini disewa dari kroni Ghadafi yang sudah kabur keluar negeri. Konjen AS di kota yang penuh milisi bersenjata itu dijaga oleh tim Diplomatic Security (DS), yang beranggotakan 5 mantan tentara. Bangunan penting hanya di jaga sedikit orang? Itu ditanyakan ketua tim GRS Tyrone S Woods (James Badge Dale), saat singgah usai mengawal Dubes AS. Ketua tim DS bilang kalau hal itu wajar karena kantor konjen hanya temporer, plus Kementerian Luar Negeri AS sedang mengetatkan anggaran.

secret soldiers of benghazi

Keesokan harinya rakyat Amerika mengenang peristiwa 911. Pak Dubes dan seluruh staff pun libur dan istirahat. Tapi di hari itulah, ketika hari mulai gelap, sekelompok milisi bersenjata Libya –kadang disebut juga sebagai teroris– menyerbu gedung Konjen AS. Pasukan 17 Februari, milisi Libya yang pro-pemerintah dan ditugaskan untuk ikut mengamankan konsulat, langsung pergi ketika para penyerbu datang. Walhasil hanya tim DS yang tersisa dan mereka tidak bisa memberikan perlawanan. Mereka sibuk mengamankan Pak Dubes. Rumah yang di Konjen AS pun dibakar.

Dari kejauhan, karena gedung konsulat dan markas CIA memang berjauhan, orang-orang CIA dan GRS menyaksikan api dan mendengar bunyi ledakan di gedung konsulat. Tim GRS ingin segera membantu. Anehnya, Kepala Stasiun CIA melarang karena itu bukan tanggung jawab mereka. Tim GRS tak peduli dan nekat berangkat. Baku tembak dengan para milisia pun tak terhindarkan saat mereka berusaha masuk ke konsulat. Ketika akhirnya bisa masuk, mereka langsung menyelamatkan staf konsultan dan tim DS yang tak berdaya. Tapi mereka tak berhasil menemukan Dubes AS, yang sebelumnya ditinggalkan tim DS di kamar anti peluru dan anti bom. Mereka pun lantas melarikan diri dengan mobil ke markas CIA.

Seperti sudah diduga, setelah sukses menyerbu konsulat, milisi bersenjata tadi meneruskan aksinya dengan menyerbu markas CIA. Mereka menyerang dari segala penjuru karena markas CIA seolah berada di tengah sawah. Agen dan staf CIA kebingungan dan panik. Aneh? Begitulah. Orang-orang CIA di film ini tak sehebat dan secerdas agen CIA yang biasa kita lihat di film lain. Mengapa tidak minta tolong Angkatan Laut AS yang biasa parkir di dekat sana. Mereka memang sudah minta tolong. Drone pengintai pun terus-menerus mengirimkan tayangan langsung penyerbuan gedung konsulat dan markas CIA. Tapi tetap saja tak ada bala bantuan yang datang. Walhasil DSS harus bertahan mati-matian melawan ratusan penyerbu.

secret soldiers of benghazi

Selepas sholat subuh, milisi bersenjata melancarkan serangan finalnya. Ratusan orang bersenjata kembali menyerang markas CIA. Plus mereka mulai menghujani markas CIA dengan mortir. Dua anggota GRS tewas. Seorang lagi terluka parah di bagian tangan. Ketika matahari sudah benar-benar terang, serangan mereda. Menarik nafas sebentar, mereka dikejutkan lagi dengan datangnya puluhan truk yang dipenuhi orang bersenjata. Tegang sebentar, mereka akhirnya berteriak gembira. Puluhan truk itu ternyata truk pasukan pemerintah Libya yang akan mengantar mereka ke bandara. Singkat kata, mereka selamat sampai ke bandara. Mereka akan langsung terbang pulang. Mereka membawa pulang juga jenazah Dubes AS Christopher Steven.

So, baguskah film ini? Sang sutradara, Michael Bay, memang sukses besar lewat trilogi film Transformers. Film Transformers pertama saja bisa menghasilkan pendapatan 710 juta dolar. Adapun film 13 Hours hanya bisa meraih 69 juta dolar. Biaya produksinya 50 juta dolar. Walhasil, film ini tercatat sebagai film Michael Bay yang paling tidak laku.***


Film Credits

Pemeran : James Badge Dale, John Krasinski, Max Martini, Dominic Fumusa, Pablo Schreiber, David Denman, Matt Letscher, Alexia Barlier
Sutradara : Michael Bay
Studio : 3 Arts Entertainment / Paramount Pictures
Genre : Perang, Aksi
Tahun : 2016
Durasi : 144 menit (2 jam, 24 menit)