Kota Chicago di masa depan terlihat lengang. Gedung pencakar langit banyak yang rusak akibat perang. Tembok tinggi dibangun di sekeliling kota sebagai pembatas dan untuk menjaga keamanan. Tak ada mobil berseliweran. Mayoritas penduduk berkeliling kota dengan berjalan kaki. Transportasi yang sibuk hanyalah kereta antar-kota. Agar bisa hidup dengan damai, penduduk kota dipilah menjadi beberapa kelompok. Pemerintahan dipegang kelompok Abnegation yang dikenal hidup sederhana dan peduli sesama. Urusan kehakiman diduduki kaum Candor. Kepolisian dan militer menjadi urusan kelompok Dauntless yang pemberani. Kaum Amity mengurusi pertanian. Dan orang pintar dan cendekiawan tergabung dalam kelompok Erudite.
Lewat pembagian kelompok, masyarakat Chicago bisa hidup normal. Tidak adakah pertikaian antar kelompok? Film Divergent (2014), yang diangkat dari novel Divergent (2011) karya Veronica Roth, menggunakan pertanyaan tadi sebagai tulang punggung cerita. Alkisah, Erudite tak puas dengan kepemimpinan kota yang dipegang Abnegation. Dipimpin wanita cantik berpenampilan eksekutif, Jeanine Matthews (diperankan Kate Winslet), kaum cendekiawan melakukan kudeta. Bermodal teknologi pengendali pikiran, mereka mengerahkan kelompok Dauntless untuk mengeksekusi pimpinan dan warga kelompok Abnegation.
Film Divergent diawali dengan monolog tokoh utamanya, Beatrice Prior (Shailene Woodley), yang bercerita tentang masa lalu Chicago. Juga tentang masa kecilnya yang suka berlari-lari mengikuti pemuda-pemudi Dauntles yang latihan di seputar kota. Tanpa berlama-lama, film sampai di saat Beatrice berusia 16 tahun atau saat ia harus menentukan akan masuk kelompok mana. Penentuan itu dilakukan lewat test minat dan bakat. Ketika ditest, hasilnya membuat pusing yang menguji. Ia bisa masuk Abnegation, seperti bapak-ibunya, tapi bisa juga masuk Erudite dan Dauntless. Berkemampuan bagus? Betul. Tapi berarti pula ia berpotensi besar tak masuk kelompok manapun, alias bisa menjadi seorang pembangkang (divergent).
Tak ingin masa depan Beatrice terancam, sang penguji minta Beatrice merahasiakan hasil test. Ia akan menulis laporan yang menempatkan Beatrice sebagai Abnegation. Tapi laporan itu bukan keputusan final. Keesokan harinya, dalam pertemuan akbar di gedung serba guna, ratusan remaja Chicago berkumpul. Mereka dipersilakan mengikrarkan secara resmi dan final kelompok pilihannya. Para orang tua juga hadir. Sebelum acara dimulai, keluarga Beatrice sempat berbincang-bincang dengan Jeanine Mathews, yang memberi nasehat soal pilihan yang akan diambil kepada Beatrice. Jeanine juga yang membuka acara, yang kemudian diteruskan oleh pimpinan kota, Marcus Eaton (Ray Stevenson).
Caleb Prior (Ansel Elgort), abang Beatrice, memilih bergabung dengan kelompok Erudite. Ketika tiba gilirannya, Beatrice masih bimbang. Ia akhirnya memilih jadi polisi atau Dauntless. Bapak-ibunya hanya bisa menghela nafas. Dua anaknya meninggalkan keluarga yang Abnegation, untuk selama-lamanya. Sesuai acara, Beatrice langsung memulai hidupnya sebagai Dauntless. Ia langsung berlari mengejar kereta bersama puluhan pemuda Dauntless. Naik kereta yang sedang berjalan dengan cara mengejar dan melompat menjadi simbol keberanian Dauntless. Begitu juga melompat keluar dari kereta yang sedang ngebut ke atap gedung di samping lintasan kereta. Beatrice bisa melakukan semuanya.
Terjun ke dalam gedung dari atapnya yang bolong, dan yang dasarnya tak terlihat amat gelap, menjadi tantangan berikutnya. Ditantang oleh Eric Coulter (Jai Courtney), pemuda senior Dauntless yang galak, tak seorang pun yang berani. Kalau tetap tak ada yang berani, mereka dipersilakan pulang dan tak usah jadi Dauntless. Beatrice mengajukan diri yang jadi yang pertama. Ia melompat dan jatuh dengan selamat karena di lantai dasar gedung memang sudah dipasang jaring pengaman. Ia disambut pemuda senior Dauntless lainya, Four (Theo James). Seperti dirinya yang bernama singkat Four, Beatrice diminta ganti nama. Ia memilih nama pendek Tris.
Diluar dugaan muda-mudi Dauntless, seremoni di gedung serbaguna ternyata bukanlah keputusan final bahwa mereka resmi masuk Dauntless. Untuk benar-benar masuk kelompok pemberani ini, mereka harus mengikuti ujian fisik dan mental super-berat. Kalau tak lulus, mereka akan dikeluarkan, tak bisa kembali ke kelompok asalnya, dan mungkin jadi Divergent. Ada yang protes, tapi malah diajari satu tradisi penting Dauntless: Jangan banyak omong. Mereka pun kemudian berminggu-minggu mengikuti pelatihan serta ujian fisik dan mental, layaknya diklat kepolisian atau kemiliteran. Tak berprestasi bagus, Tris mendapat bimbingan dari Four. Keduanya pun saling jatuh hati.
Menjelang diklat selesai, Tris menyempatkan datang ke markas orang pintar tempat abangnya, Caleb Prior, berada. Tris mengutarakan niatnya keluar dari Dauntless dan kembali menjadi Abnegation. Ia yakin ayahnya akan menerima. Ia pun mengajak adiknya. Caleb tak mau dan bersikeras bahwa ia sudah jadi seorang Erudite. Meski begitu ia sempat membocorkan isu bahwa Erudite akan menghabisi para pimpinan Abnegation. Di markas itu pula Tris sempat bertemu kembali dengan Jeanine Matthews, pemimpin kelompok Erudite.
Ketika kembali ke markas Dauntless, Tris dihadang sekelompok pemuda bertopeng yang ingin membunuhnya. Tris melawan dan sempat menarik topeng salah seorang pelaku, yang ternyata teman di pelatihan. Meski melawan, Tris terpojok. Untunglah Four datang menolong. Tris selamat. Beberapa hari kemudian, diklat pun dinyatakan selesai. Tris lulus. Di malam pesta peresmian Dauntless sejati, teman yang pernah menyerang Tris datang dan minta maaf. Tris tak terima dan menyuruhnya pergi dan tak mau berteman lagi. Pemuda itu malu dan bunuh diri.
Tugas resmi pertama sebagai Dauntless sejati datang. Semua Dauntless diperintahkan untuk menjalankan operasi penertiban. Sebelum berangkat, mereka disuntik GPS tracking buatan kelompok Erudite. Tapi Erudite ternyata curang. Fungsi utama alat itu sebenarnya adalah sebagai pengendali pikiran. Setelah disuntik, perintah untuk menghabisi seluruh warga kelompok Abnegation pun dikeluarkan. Tris dan Four terkejut. Keduanya, yang ternyata sama-sama berbakat menjadi Divergent, tak mempan dipengaruhi alat pengendali pikiran. Walhasil, ketika akhirnya tiba di pemukiman Abnegation –yang dulu juga jadi rumah Tris– ia dan Four berusaha menyelamatkan bapak dan ibunya. Begitu juga Four, yang ternyata bernama asli Tobias Eaton, putra pimpinan kota yang warga Abnegation.
Tris dan Four akhirnya ketahuan tidak terpengaruh alat pengendali pikiran. Mereka dicap sebagai Divergent dan ditangkap. Four dibawa ke markas Erudite. Tris diperintahkan untuk dieksekusi. Saat akan dieksekusi, ibu Tris, Natalie Prior (Ashley Judd), datang menyelamatkan. Rupanya, sang ibu dulu pernah bergabung dengan Dauntless. Mereka pun melarikan diri, tapi sang ibu akhirnya tertembak. Sebelum menghembuskan nafas terakhir, ia minta Tris segera bergabung dengan ayahya dan para pimpinan Abnegation lain di persembunyian. Sementara itu, seluruh orang dewasa dari kelompok Abnegation sudah mulai dibariskan untuk dieksekusi.
Bersama para tetua Abnegation, Tris pun melancarkan serangan balik dengan menyerang markas Erudite. Langkah pertama adalah dengan membebaskan Four yang sedang dicuci otak karena alat pengendali pikiran tak mempan. Menggunakan trik saat test mental, Tris berhasil menyadarkan Four. Mereka lantas membobol markas Erudite dan memojokkan Jeanine. Meski dibawah ancaman senjata, Jeanine tak mau mematikan komputer pengendali otak para Dauntless. Untunglah Tris melihat suntikan injeksi GPS tracker tergeletak dilantai. Ia mengambil dan menyuntikkannya ke leher Jeanine. Jeanine jadi penurut. Walhasil, beberapa detik menjelang eksekusi, komputer pengendali pikiran bisa dihentikan. Para Dauntless langsung kebingungan mendapati diri mereka dalam posisi siap menembaki para Abnegation. Pembunuhan massal berhasil digagalkan.
Film pun diakhiri dengan Tris dan Four berlarian mengejar kereta. Sambil bermesraan, mereka membayangkan hari-hari yang akan datang. Ke kota mana kereta yang mereka tumpangi menuju? Jawabnya ada di film Divergent selanjutnya. Ini karena satu novel Divergent sudah disulap menjadi film trilogi. Setelah Divergent (2014), ada dua film sekuelnya: The Divergent Series: Insurgent (2015) dan Allegiant (2016). ***
Film Credits
Pemeran : Shailene Woodley, Theo James, Ashley Judd, Jai Courtney, Ray Stevenson, Zoe Kravitz, Miles Teller, Kate Winslet, Ansel Elgort
Sutradara : Neil Burger
Studio : Red Wagon Entertainment / Lionsgate
Genre : Fiksi Ilmiah, Aksi
Tahun : 2014
Durasi : 139 menit (2 jam, 19 menit)