A Few Dead Men. Ini judul Episode 11 film seri CSI : Miami, Season 10. Mungkin plesetan dari film A Few Good Men, film buatan 1992 yang dibintangi Tom Cruise dan Demi Moore. Adapun A Few Dead Men pertama kali tayang pada November 2021. A Few Good Men bercerita tentang pengacara militer yang membela marinir yang didakwa membunuh rekannya. A Few Dead Men berkisah seputar kiprah detektif dan investigator forensik dari Miami-Dade Police Department (MDPD) dalam menyibak pembunuhan terhadap 3 mantan napi yang baru dibebaskan karena naik banding, setelah 19 tahun menjalani hukuman penjara karena membunuh Troy Farber, bocah laki-laki usia 14.
Suara burung terdengar ramai saat Frank Trip memarkir mobil patroli polisi di tepi jalan. Suasananya asri. Mirip pinggiran hutan. Memandang ke seberang jalan, ia melihat orang bersandar di pohon besar. Ketika didekati ternyata seorang bocah laki-laki yang berlumuran darah dan tak bernyawa. Adegan pembuka film ini dengan cepat berganti menjadi adegan polisi meringkus 3 remaja bintang olahraga SMA setempat. Dengan cepat adegan berganti lagi dengan pembacaan vonis penjara seumur hidup bari ketiga pemuda tadi : Rocco Damara, Victor Shetland, dan Darren Rigs. Dengan cepat lagi adegan berpindah ke tanggal 20 November 2011, atau 19 tahun kemudian, saat hakim mengumumkan bahwa saksi kunci telah menarik kembali pengakuannya, mengaku tidak pernah melihat ketiga terdakwa di TKP, dan karenanya memutuskan membatalkan vonis sebelumnya. Ketiganya bebas.
Frank Trip (diperankan Rex Linn), yang kini sudah jadi detektif MDPD, ikut hadir di depan pengadilan yang dipadati demonstran saat pembacaan putusan tadi. Ia hadir bersama Horatio Caine (David Caruso), bos Unit CSI MDPD. Ketika demonstrasi memanas, keduanya bisa mencegah Bruce Farber (David Andrews), ayah korban Troy Farber (Spencer List) yang merangsek maju hendak menyerang mantan para pembunuh anaknya. Usai demo, trio mantan narapidana tadi pulang ke tempat mereka dan berpesta merayakan kebebasan bersama para demonstran yang mendukungnya di pengadilan.
Di tengah pesta, saat sedang sendirian di dapur, Rocco Damara (Scott Anthony Leet) dikejutkan oleh kehadiran sosok yang ia kenal. Siapa? Adegan berganti dengan Horatio dan Frak yang sedang memeriksa tubuh Rocco yang tergeletak tewas di dapur. “Siapa kira-kira yang layak jadi tersangka?” tanya Frank. “Seisi kota Miami,” sahut Horatio, santai.
Penyelidikan dimulai. Frank dan investigator CSI Ryan Wolfe (Jonathan Togo) mendatangi Victor dan Darren yang sedang berpesta di tepi kolam renang, seolah tak peduli dengan kematian Rocco. Mereka menawarkan perlindungan, tapi ditolak. Sementara di TKP, Dr Tom Loman (Christian Clemenson) dan investigator CSI Walter Simmons (Omar Benson Miller) terus memeriksa jenazah dan menemukan bekas 10 tusukan di tubuh Rocco. Juga ditemukan patahan kuku palsu berkutek merah di lengan Rocco. Seorang perempuan bakal jadi tersangka.
Ryan Wolfe dan rekan CSI lainnya, Calleigh Duquesne (Emily Procter), menghentikan bus rombongan Kayla Bledsoe (Susie Abromeit), pemusik yang jadi pendukung demonstran pro-pembebasan Rocco dkk. Kukunya diperiksa. Warna biru. Kayla mengira ia dihentikan karena ada masalah dengan Viktor Shetland (Mac Brandt). Ia tak tahu kalau Rocco tewas. Ia lantas cerita kalau saat pesta Viktor telah memperkosanya. Ia tak mau melaporkan karena itu akan mempermalukan dirinya sebagai artis pendukung demo. Calleigh pun membawa Kayla ke rumah sakit untuk divisum dan akan diberi perlindungan polisi.
Horatio dan Frank pun lantas memburu Viktor dan Darren. Keduanya sedang jalan-jalan naik speedboat. Darren berhasil diringkus, tapi Viktor melarikan diri. Horatio yakin Viktor akan menuju rumah sakit untuk menghabisi Kayla. Tak diketahui bagaimana ceritanya Viktor bisa tahu kalau Kayla ada di rumah sakit. Yang pasti, Calleigh –setelah ditelepon Horatio– bisa mencegat Viktor. Viktor melarikan diri dan akhirnya tewas ditembak Horatio yang menyusul ke rumah sakit.
Di laboratorium forensik, Ryan dan Eric Delko (Adam Rodriguez) bisa mengidentifikasi belati khas marinir yang dipakai menikam Rocco. Horatio pun mendatangi Bruce Farber, ayah bocah korban pembunuhan, yang kebetulan pensiunan marinir. Bruce menyangkal. Ketika sang istri, Connie Faber (Michele Greene), datang ke kantor polisi mendampinginya, Horatio melihat kuku merah Connie. Connie mengaku telah menikam Rocco. Satu kali. Tapi ada bekas 10 tusukan? Dr Tom mengkonfirmasi memang hanya ada 1 tusukan belati, dan tidak mematikan. Sembilan tusukan lainnya disebab besi tumpul.
Merasa buntu, Calleigh dan Frank membuka-buka kembali berkas lama kasus pembunuhan Troy Faber. Calleigh jadi tahu kalau senjata atau alat yang dipakai membunuh tak pernah ditemukan. Tim forensik lantas mencarinya dengan mendatangi tempat dulu Frank menemukan Troy. Sungguh beruntung. Ada potongan besi yang tertinggal alat yang dipakai membunuh. Setelah diteliti, potongan itu berasal dari besi ujung tombak lempar lembing. Karena para mantan narapidana tadi adalah bintang olahraga SMA, mereka gampang menebak siapa yang punya alat lempar lembing : Darren Rigs.Â
Darren, satu-satunya mantan napi pembunuhan Troy Faber yang masih hidup, mau mengaku jadi pembunuh Rocco? Kalau ya, apa pula motif-nya? Lantas, siapa yang sebenarnya membunuh Troy Faber? Temukan jawabannya dengan menonton langsung bagian akhir film seri CSI : Miami bertajuk A Few Dead Men ini di layanan streaming AXN. Bisa via Indihome, bisa juga lewat penyelenggara tv kabel lainnya. ***
CSI : Miami – Season 10 – Episode 11
A Few Dead Men
Rilis : November 2011
Genre : Kriminal, Aksi
Streaming : AXN / Indihome
Pemeran :
- David Caruso – Horatio Caine
- Rex Linn – Frank Tripp
- Emily Procter – Calleigh Duquesne
- Jonathan Togo – Ryan Wolfe
- Adam Rodriguez – Eric Delko
- Omar Benson Miller – Walter Simmons
- Christian Clemenson –Â Dr Tom Loman
- Spencer List – Troy Faber
- David Andrews – Bruce Faber
- Michele Greene -Connie Faber
- Susie Abromeit – Kayla Bledsoe
- Scott Anthony Leet – Rocco Damara
- Mac Brandt – Victor Shetland
- David Meunier – Darren Rigs
- Josh Coxx – Zach Anderson