Thor turun ke Jakarta. Tidak sepenuhnya benar. Dewa Geledek ini juga tidak datang bersama rekan-rekan The Avengers. Hanya Chris Hemsworth, sang pemeran Thor, yang datang ke Jakarta. Ia datang sebagai Nicholas Hathaway, seorang hacker yang sedang memburu pelaku hacker yang hendak menggoyang bursa berjangka. Dalam film berjudul Blackhat, yang disutradarai Michael Mann, Nicholas Hathaway akhirnya menghabisi bos kriminal dan anak buahnya di keramaian pesta seni di pelataran Monumen Pembebasan Irian Barat, Lapangan Banten, Jakarta Pusat. Kok bisa ke Jakarta?
Blackhat adalah sebutan bagi hacker (peretas) yang menggunakan kemampuannya untuk tujuan kriminal. Nicholas Hathaway pun semula begitu. Ia harus menjalani hukuman penjara 13 tahun karena membobol bank. Tapi ia menikmati kehidupan sebagai narapidana di penjara. Terlebih bisa menolong sesama narapidana, semisal bisa mengutak-atik sistem komputer yang mengatur AC agar penjara tetap sejuk. Juga mengatur agar para napi tidak pernah kekurangan bahan makanan.
Membobol Bursa Berjangka Amerika
Dirilis tahun 2015, atau setelah film Thor yang ke-2, Thor : The Dark World (2013), Blackhat dibuka dengan terjadinya ledakan di Reaktor Nuklir Chai Wan, Hongkong. Ledakan tak mengakibatkan kerusakan reaktor ala Chernobyl. Tapi ledakan itu membuat reaktor jadi tidak stabil dan berpotensi menimbulkan dampak kebocoran nuklir yang serius. Karena tak ada pembobolan fisik terhadap kawasan reaktor, diyakini kalau kerusakan terjadi akibat ulah hacker. Dan selagi dunia terkejut dengan kejadian di reaktor Chai Wan, di Amerika terdengar kabar kalau bursa berjangka Amerika, Chicago Mercantile Exchange (CME), juga dibobol hacker dan mengakibatkan harga komoditas kedelai melejit. Diyakini kalau kedua kejadian itu dilakukan oleh kelompok hacker yang sama.Â
Pemerintah China dan Amerika Serikat pun sepakat bekerjasama menyelidiki kasus tersebut. Unit Perang Siber Tentara Pembebasan Rakyat (TPR) pun berkoordinasi dengan FBI. Kapten Chen Dawai (Wang Leehom) dari TPR dipasangkan dengan Agen FBI Carol Barrett (Viola Davis). Chen memaparkan kalau kode atau program RAT (remote access tool) yang dipakai hacker untuk membobol kedua obyek vital tadi adalah kode yang dulu ia buat bersama Nicholas Hathaway saat kuliah di MIT. Karenanya ia menyarankan agar mereka merekrut Nick –panggilan Nicholas– yang saat itu sedang mendekam di United States Penitentiary (UPS) Canaan, penjara berkeamanan tinggi Waymart, Pennsylvania. FBI setuju. Nick pun, setelah dibujuk rekan lamanya, akhirnya bersedia membantu. Seorang agen US Marshal, Mark Jessup (Holt McCallany), ditugasi sebagai penjaga Nick. Sementara Chen Dawai menambahkan kakak perempuannya, Chen Lien (Tang Wei), seorang pakar jaringan komputer, untuk ikut bergabung. Perburuan terhadap hacker blackhat pun dimulai
Tim 5 orang itu memulai perburuan terhadap sang peretas blackhat. Data di bursa CME menunjukkan kalau sang hacker berhasil meraup dana tak kurang dari 74 juta dolar. Diketahui pula kalau sang pelaku sudah pergi ke Hongkong. Mereka pun terbang ke Hongkong. Di Hongkong, Nick dan tim bertemu dengan para penyelidik setempat. Bersama-sama mereka berhasil mengidentifikasi sosok Elias Kassar (Ritchie Coster), pria asal Lebanon, yang diyakini jadi koordinator para hacker bayaran. Kassar juga yang mencairkan dana 74 juta dolar menjadi uang tunai di kasino yang ada di Makau.
Black Widow – NSA
Sementara itu, Hathaway dan kawan-kawan juga berhasil mengambil hard disk dari Reaktor Chai Wan yang berisi kode para hacker dan data pengakses server reaktor. Harddisk-nya ternyata rusak. Nick punya solusi : mengakses secara ilegal software Black Widow, software milik NSA yang bisa memulihkan harddisk yang super-rusak. Rekan satu tim-nya pura-pura tidak tahu agar bebas dari tuntutan. Tapi FBI langsung mencoret Nick dari anggota tim dan diubah statusnya jadi buronan.
Data harddisk menunjukkan kalau pembobolan reaktor dilakukan dari Indonesia. Mereka menggunakan server milik Intrarmour, penyedia data center di Jakarta yang dikenal sebagai penyedia aneka fasilitas bagi para hacker. Jakarta pun jadi tujuan selanjutnya. Tapi sebelumnya mereka akan terlebih dahulu meringkus Kassar. Kassar lolos dari penggerebekan dan berhasil mengapalkan puluhan kantong uang tunai dengan menggunakan kapal ikan. Kassar berbicara dengan anak buahnya dengan menggunakan Bahasa Indonesia. Kassar ikut berlayar? Tidak. Ia masih punya urusan di Hongkong : menghabisi Nicholas dan kawan-kawan. Kapten Chen, Barret, dan Jessup pun tewas. Yang tersisa hanya Nick dan Lien.
Mendongkrak Harga Komoditas Timah
Sejoli yang sudah mulai menjalin hubungan asmara ini pun terbang ke Jakarta. Tapi tidak langsung. Keduanya menyempatkan diri meninjau lokasi tambang timah di Perak, Malaysia, yang informasinya –lebih tepatnya pembayaran untuk pembelian citra satelit lokasi tambang timah– ditemukan saat mengintip rekening bank Kassar. Di lokasi tambang mereka jadi sadar kalau tujuan utama aksi hacking Kassar bukan meledakkan Reaktor Nuklir Chai Wan. Kassar hanya melakukan uji coba membobol, mengendalikan, dan merusak pompa air yang digunakan di reaktor. Hal itu juga yang akan dilakukan Kassar terhadap bendungan yang ada di sebelah tambang timah di Perak, dan 4 tambang timah lainnya. Pompa air bendungan akan dirusak dari jauh, bendungan kemudian jebol, dan akhirnya menghancurkan tambang timah. Dampaknya : produk timah Malaysia hancur dan harga timah dunia meroket. Kassar dan komplotannya lantas akan memanfaatkan momen itu untuk meraup untung besar dari bursa berjangka.
Nick dan Lien mendarat di Jakarta. Mereka langsung beraksi dengan merusak gedung data center Intrarmour : menjatuhkan mobil ke atap gedung dari lantai parkir gedung sebelah yang lebih tinggi. Selagi pemadam kebakaran sibuk memeriksa kondisi kerusakan gedung, Nick menyelinap ke ruang server dan mencuri data yang berkaitan dengan Kassar. Data curian itu menunjukan kalau Kassar sudah memindahkan dana senilai 74 juta dolar ke Bank Sentra Agatis –yang tentunya nama rekaan— di Jakarta. Keduanya dengan gampang, secara online, bisa membobol bank tadi dan memindahkan dana ke rekening mereka sendiri. Mereka juga sempat mengirim pesan online ke Kassar, lewat fasilitas chat di server Intrarmour. Kassar pun menelepon. Nick menjawab dan bilang hanya mau bicara dengan bos Kassar. Sang bos, Sadak (Yorick van Wageningen), bicara. Ia mengajak Nick bertemu, tatap muka, sekaligus menuntut uangnya dikembalikan. Nick menuntut untuk dilibatkan jadi hacker pendukung aksi Sadak. Serius?
Duel di Lapangan Banteng
Suatu malam, di pelataran Monumen Pembebasan Irian Barat, di kawasan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, digelar pentas seni, terutama tari, yang diikuti ratusan atau mungkin ribuan pelaku seni. Di sana Nick dan Sadak akan bertemu. Seperti biasa, para penjahat pasti main curang. Di tengah keramaian, Kassar dan anak buahnya mencoba membunuh Nick. Keperkasaan otot Chris Hemsworth mengambil alih. Kassar dan anak buahnya tewas dalam baku pukul dan baku tembak. Sadak melakukan hal yang sama. Menikam Nick, tapi Nick akhirnya berhasil menamatkan riwayat Sadak.Â
Hari berganti. Nick dan Lien berada di bandara. Entah bandara apa. Nick menyempatkan diri mampir ke sebuah ATM dan mengambil uang tunai di ATM milik Bank Rya Indonesia, yang tentunya nama bank rekaan juga. Ia tarik tunai sebesar 5.000 Euro. Layar ATM pun menampilkan sisa saldo sebesar 46,7 juta Euro. Film pun usai.
Baguskah film Blackhat? Karena ini film lawas, tentu sudah banyak ulasannya di berbagai media, terutama media luar sana. Para pengulas memberi tanggapan yang berlainan : ada yang bilang bagus, ada yang bilang buruk. Tapi yang pasti, dari sisi komersial film ini terbilang jeblok. Diproduksi dengan biaya 70 juta dolar, Blackhat hanya mencatatkan penjualan tiket bioskop senilai 19 juta dolar. Tekor. Sutradara senior yang membuatnya, Michael Mann, ketika tahun 2023 lalu diwawancarai Entertainment Weekly, menyebut kegagalan Blackhat merupakah salahnya sendiri. ”Naskah-nya belum waktunya diangkat menjadi film. Mendahului zaman,” katanya. Tapi setelah menyaksikan kondisi dunia sekarang ini, yang penuh kejahatan siber, banyak orang kembali melirik Blackhat. Termasuk Entertainment Weekly, yang tahun lalu tiba-tiba bertanya lagi soal Blackhat.Â
Mau nonton Blackhat? Silakan. Semoga tidak bosan dengan film bioskop yang adegannya berjalan lambat ini. Film ini masih tayang di Netflix. ***
Film Credit
Rilis : 2015
Genre : Spy / Aksi / Fiksi Ilmiah / Aksi
Sutradara : Michael Mann
Streaming : NetflixÂ
Pemeran :
- Chris Hemsworth — Nicholas Hathaway
- Wang Leehom — Chen Dawai
- Tang Wei — Chen Lien
- Viola Davis — Carol Barrett
- Holt McCallany — Mark Jessup
- Ritchie Coster — Elias Kassar
- Yorick van Wageningen — Sadak