Axcellerator — Internet Killer Bersenjata Teleporter

You are currently viewing Axcellerator — Internet Killer Bersenjata Teleporter
  • Post category:Film
Puluhan pria berjas hitam bertebaran di berbagai lantai sebuah gedung parkir. Mereka sembunyi di berbagai sudut. Mengintai. Seorang pria muda keluar dari pintu gedung dan mendekati sebuah SUV hitam yang terparkir di sebelah pintu. Dia sasarannya? ”Bukan”, kata sebuah suara di handie talkie (HT). Pria itu membobol mobil. Seorang pria bertopi keluar lagi dari pintu tadi. Melihat ada orang di mobil, ia langsung mendekati dan menodongkan pistol. Dia sasarannya? ”Betul”, sahut suara lain di HT. Para pria berjas hitam pun langsung berlarian menyerbu. Tapi SUV hitam keburu pergi.
 

Dane Holloway (Ryan Wesen) yang mencuri dan melarikan SUV hitam. Tak mau tertangkap, ia membawa mobilnya turun dari lantai parkir lewat jalur turun melingkar, dan akhirnya ke jalan raya. Para pria berjas hitam mengejarnya dengan sedan-sedan warna hitam. Tapi mobil ala gangster pembalap jalanan lebih banyak lagi yang mengejarnya. Ada banyak kelompok yang mengejar Dane. Satu demi satu mobil pengejar bertabrakan, terjungkal, atau meledak. Heboh, meski tak istimewa karena tak banyak efek film yang dipakai.

Dane menyuruh pria bertopi yang terus menodongnya untuk membalas tembakan. Pria itu, Thomas Hawk (Mark Keppel), yang bersosok seperti professor culun, bilang kalau pistolnya cuma berpeluru pelet. Di sebuah perempatan mereka akhirnya terhenti. Terkepung dari segala penjuru. Para pengejar mulai memuntahkan peluru. Di tengah kekalutan itu, Thomas bertanya Dane sebenarnya mau pergi kemana. Dane bilang mau ke bandara dan pulang ke New York. Thomas menyuruhnya membayangkan situasi kamarnya, apartemennya, alamatnya, atau tetangganya di New York. Ia lantas membuka tas yang berisi tongkat besi pendek dengan lampu berkedip. Thomas menyuruh Dane mengambilnya. Ketika tongkat dipegang, Dane kontan hilang, bersamaan dengan saat SUV hitam meledak.

Dane terlempar dan terguling-guling di kamar apartemennya. Ia sudah berada di New York seperti yang ia tadi disuruh membayangkan. Ini teleportasi, katanya. Ia tertawa sambil melirik tongkat pendek berlampu alias teleporter tergeletak tak jauh darinya. Ia tak percaya teknologi yang bisa memindahkan orang dari satu tempat ke tempat lain sudah ada. Ia terus bicara sendirian. Bapak kosnya, yang mendengar suaranya, berteriak dari luar agar Dane buka pintu. Ia ingin menagih tunggakan sewa 2 bulan.

Axcellerator

Di Florida, di sebuah hypermarket bernama Val-Mart, seorang gadis pelayan toko, Kate Dolton (Laura James), sedang dimarahi atasan karena datang terlambat lagi. Ia mengingatkan kalau besok masih terlambat, dan ia yakin Kate pasti tak tepat waktu, Kate akan dipecat. ”Tak akan ada pangeran yang datang menyelamatkanmu,” kata sang atasan. Mendadak cahaya warna-warni muncul dan Dane terbaring di pangkuan Kate, menghilang lagi dalam sekejap, dan Dane bersama Kate sudah kembali ke kamar di New York.

Kate bertanya berada dimana? Dane bilang di New York. Tidak bodoh, ia tahu kalau dirinya baru saja mengalami yang namanya teleportasi. Tapi ia tak percaya teknologi itu benar-benar ada. Ia tak marah dibawa kabur Dane. Ia juga tak khawatir karena Dane terlihat seperti orang baik-baik. Dane bercerita asal-usul teleporter-nya. Kate minta di antar pulang ke Arizona. Dane mengaku tak tahu cara memakainya. Yang ia tahu ia hanya memegangnya, membayangkan tujuan, dan langsung menghilang. Kate mencoba sendiri dan tak berhasil.

Axcellerator

Dane mengajak Kate menemui Louie Moretti (John Romeo), teman ayahnya yang jago utak-atik mobil. Louie ternyata sama sekali tak tahu. Louie sempat bertanya mengapa kemarin Dane menghilang dari Miami, sesuai pemakaman ayahnya. Dane bilang kemarin ia akan melakukan tradisi khas pencuri seusai pemakaman, tapi akhirnya ia berjumpa dengan tongkat teleportasi. Dane lantas meminjam mobil Toyota Prius milik Louie untuk dipakai mengantar Kate pulang ke Arizona.

Kate bertanya apa yang dimaksud dengan tradisi pencuri yang tadi diobrolkan Dane dan Louie. Dane cerita kalau maling mobil punya kode etik. Kalau ada pencuri yang tewas saat membobol mobil, rekannya harus memberi penghormatan istimewa. Caranya? Curi mobil sejenis dan tuntaskan pekerjaan yang gagal. Itu yang ia lakukan untuk menghormati ayahnya, yang selama ini dikenal sebagai pencuri profesional.

Kehadiran Dane di New York dan Arizona ternyata diketahui para pemburunya. Ketika digunakan teleporter memancarkan radiasi. Mereka anak buah Sy (John James), petinggi di salah satu lembaga penegak hukum federal AS. Nama lembaganya tak disebutkan. Di dunia nyata, John James adalah ayah Laura James, pemeran Kate. Mengetahui Dane dan Kate lari dengan Toyota Prius, anak buahnya mengejarnya. Kejar-kejaran seru pun kembali terjadi. Agar lebih heboh, Sy juga mengerahkan anak buahnya mengejar dengan helikopter. Sementara Louie didatangi Brink ( Sam J Jones), anak buah Sy yang terkenal kejam. Louei dibunuh.

Selain sibuk mengomando anak buahnya, Sy juga sibuk bicara dengan Ray Moritz (Maxwell Caulfield), petinggi di NSA (National Security Agency), alias pasukan pengamanan Gedung Putih. Ray minta Sy menghentikan semua kehebohan yang beritanya sudah muncul di televisi. Sy bilang tidak bisa. Alat teleportasi itu, yang disebutnya dengan nama Axcellerator, tak boleh jatuh ke tangan orang yang salah. Harus direbut kembali dengan segala cara. Belakangan Sy membunuh Ray dengan minuman keras yang ia berikan sebagai bingkisan.

Axcellerator

Kate dan Dane berhasil lolos. Mereka berganti mobil dengan sebuah minivan. Kate tak menyangka Dane maling mobil profesional seperti ayahnya. Dane bilang ia tukang antar pizza. Ia sengaja tak mau mengikuti jejak ayahnya. Kalau sekarang mencuri, itu hanya keterpaksaan. Tak lama kemudian, mereka terlihat harus jalan kaki di atas rel kereta. Kenapa? Mobilnya kehabisan bensin. Ponsel Dane berbunyi dan ada SMS yang mengingatkan ada pria berkaos hitam dan berambut pirang mengejarnya. Pria itu, Brink, ternyata sudah ada di belakang mereka.

Kedua anak muda itu lari dikejar Brink. Mereka terpojok di sebuah jalan buntu. Brink minta Dane menyerahkan Axcellerator. Dane melemparkan Axcellerator dan angkat tangan. Brink akan menembaknya. Dave melihat lampu Axcellerator berkedip. Ia melirik Kate untuk sama-sama memegang Axcellerator. Cahaya warna-warni menteleportasi mereka ke halaman parkir di Utah. Dane bertanya kepada Kate mau dicurikan mobil apa. Jip merek Jeep jadi pilihan. Ingin keluar dari radar para pengejar, mereka pergi ke Grand Canyon dan berkemah di sana. Malam harinya, Kate cerita kalau dulu ia kuliah di Florida State University, tapi sekarang cuma jadi pelayan hypermarket. Kuliah apa? Sejarah Seni. Dane tertawa. ”Itu memang tiket untuk tidak dapat kerja di mana-mana”.

Saat pagi tiba, dan merasa butuh duit, keduanya pergi ke hypermarket Val-Mart. Sebagai ”mantan karyawan”, Kate tahu cara mengakali Val-Mart. Ia mendatangi deretan troli dan menemukan selembar struk pembayaran. Mereka masuk, mengambil pesawat TV besar, dan pergi ke kasir. Kate bilang kakaknya salah beli dan ingin mengembalikannya. Kasir minta struk pembayaran dan Kate memberikan struknya. Kasir memprosesnya. Sementara itu, Dane sedang menonton televisi yang ada di Val-Mart. Ada berita kalau Louie Moretti dibunuh dengan keji oleh pasangan ”internet killer” bernama Dane Holloway dan Kate Dolton. Keduanya menampilkan korbannya di media sosial dan memperingatkan masih akan ada banyak korban lainnya.

Dane marah. Louie adalah seorang ayah baginya. Ia harus kembali. Kate menenangkannya. Dane, yang entah bagaimana sudah tahu cara kerja Axcellerator, mengajak Kate ikut. Kate memegang pundaknya dan mereka menghilang. Keduanya tiba di rumah Louie. Sy dan anak buahnya, termasuk Brink, sudah menunggu. Sy menyuruh Brink menghabisi Dane. Mereka berkelahi. Dane menggunakan Axcellerator untuk memindahkan mereka berdua ke tempat lain. Ke hutan bersalju. Ke halaman parkir. Dan ke banyak tempat lain. Sampai akhirnya ia bisa meninggalkan Brink.

Dane mendarat di sebuah laboratorium tua. Thomas Hawk ada di sana. Thomas bilang kalau Axcellerator sepertinya masih ada error-nya, sehingga saat mobil meledak ia terlempar ke halaman rumah masa kecilnya. Dane bertanya Thomas-kah yang selalu kirim SMS. Thomas menggeleng. ”Aku yang kirim,” kata Amanda Graham (Sean Young), perempuan yang jadi asisten Sy, tapi juga jadi orang bayaran Ray Mortiz. Agen ganda itu tiba-tiba muncul. Ia mengaku bekerja di sebuah lembaga swasta yang bergerak di bidang penjaga perdamaian global. Bukan PBB. Ia bertugas memastikan teknologi tidak jatuh ke tangan orang jahat semacam Sy.

Setelah menyamakan pikiran, mereka sepakat untuk menyelamatkan Kate dan membongkar kejahatan Sy. Dane ingat Brink sempat menyebutkan nama Iron Mountain. Thomas tahu tempat itu. Iron Mountain adalah nama pegunungan bersalju di Santiago, Chili, yang jadi kawasan wisata ski. Sesuai namanya, gunung itu punya kandungan mineral besi yang besar dan Excellerator tidak bisa berfungsi di sana. Dane dan Thomas harus naik pesawat ke sana. Amanda berangkat sendiri untuk minta bantuan polisi setempat. Sebelumnya, Dane sempat bilang andai saja ada ‘imbalan moneter’ bagi aksi menjaga perdamaian dunia. Amanda tersenyum.

Sy dan anak buahnya membuat kekacauan di Iron Mountain agar para wisatawan pergi. Anak buatnya mematikan kereta gantung, listrik, dan sarana telekomunikasi. Dane bertemu dengan Sy. Dane minta Kate dilepaskan terlebih dahulu. Kate memang dibebaskan dan dinaikkan ke kereta gantung, tapi yang sudah dipasangi bom berpengatur waktu. Dave menyerahkan Axcellerator. Tapi sebenarnya itu yang palsu. Yang asli masih diperbaiki Thomas. Sy menyuruh Brink membunuh Dane.

Axcellerator

Di saat genting itu, polisi mulai berdatangan. Thomas sendiri berhasil memperbaiki Axcellerator dan ternyata alat itu bisa berfungsi di Iron Mountain. Ia muncul, menggagalkan pembunuhan Dane, dan menghilang lagi. Dane melarikan diri dan menggunakan keahlian main skateboard untuk mengejar Kate pakai skiboards. Bom meledak di kereta gantung, tapi Dane berhasil menyelamatkan Kate. Brink muncul dengan membawa buldozer salju, tapi ditewaskan dengan lemparan pisau Kate. Brik mati tertawa. Thomas muncul lagi saat Sy akan lari. Ia menteleportasikan dirinya dan Sy ke tengah Gurun Sahara. Ia meninggalkan Sy di sana.

Dane, Kate, Thomas, dan Amanda berkumpul lagi di laboratorium Thomas. Dane dan Kate akan mencoba Axcellerator yang sudah diperbagus. Masing-masing memakai kacamata ala kacamata tukang las. Kalau kaca hitamnya diturunkan, Axcellerator akan otomatis berfungsi. Kate menantang Dave menemuinya di tempat yang ia idam-idamkan. Kate menghilang. Dave menyusul.

Begitulah teleportasi ala Axcellerator. Tak perlu memikirkan koordinat lokasi tujuan. Cukup membayangkan tempat tujuan, Axcellerator akan mengantar. Mirip cerita film Jumper yang diproduksi tahun 2008. ***


Film Credits

Pemeran : Ryan Wesen, Laura James, Mark Keppel, John James, John Romeo, Maxwell Caulfield, Sean Young, David Johnson, Sam J Jones
Sutradara : David Giancola
Studio : Edgewood Studios / Rifftrax
Genre : Aksi, Fiksi Ilmiah, Komedi
Rilis : April 2020
Durasi : 91 menit