Archive — Membuat Robot Duplikat Istri dari Arsip Digital

  • Post category:Film
You are currently viewing Archive — Membuat Robot Duplikat Istri dari Arsip Digital

George Almore adalah seorang pakar robotik muda. Ia mendapat kesempatan dari ARM Heavy Industries untuk melakukan riset robotika selama 3 tahun. Biaya dan segala kebutuhan ditanggung penuh. Syaratnya hanya satu: menghasilkan prototipe robot saat kontrak riset berakhir. Riset akan dilakukan di sebuah pusat riset terpencil tapi mewah yang berada di pegunungan bersalju di Yaminashi, salah satu provinsi di sebelah barat Tokyo. Semua itu diceritakan George kepada istrinya sambil mengemudikan mobil. Istrinya gembira mendengar kabar itu. Tapi, dari arah depan, sebuah mobil terpelanting ke udara dan menimpa mobil mereka. Sang istri, Julie Alice Almore, meninggal dalam kecelakaan itu.

Tahun berganti, George Almore (diperankan Theo James) sudah bisa menciptakan dua robot. Tapi robotnya jelek. Jadul. Sosoknya hanya berupa robot kotak-kotak. Yang satu besar, yang satu lagi lebih kecil. Asumsi bahwa pengetahuan itu akumulatif, hal yang lebih akhir bisa dibuat lebih sempurna dari hal sebelumnya, seperti tak berlaku. Padahal George dikisahkan hidup di tahun 2038. Anak kecil zaman sekarang pun sepertinya bisa membayangka sosok robot yang lebih bagus. Kalau pun ada yang istimewa dari robot George, meski tak diceritakan bagaimana asbabun nuzulnya, kedua robot yang berjalan ala orang jompo itu punya perasaan. Keduanya bisa cemburu, ngambek, protes, dan sebagainya.

Simone (Rhona Mitra), rekan sesama periset robotika, juga bilang prototipe robot George jelek. Ia bertelekonferensi dengan George dalam kapasitasnya sebagai Wakil Presiden Direktur bidang Pengembangan Internal yang baru. Ia mengingatkan Geoge untuk segera menghadirkan prototipe robot yang bagus. Kalau tidak, risetnya akan dihentikan. Simone juga menceritakan kalau baru saja terjadi pembersihan di laboratorium di Otaku. Sejumlah karyawan ditangkap karena membocorkan rahasia. Sekarang semua pusat riset mendapat penjagaan ketat. Mereka juga berniat menempatkan satpam di tempat George. George bilang tidak perlu karena dia berada di tempat terpencil, bekerja sendiri, dan sistem keamanannya bagus.

Archive

Tidur Ayam di Somnolent

Sebuah mainframe yang ada di ruang keluarga yang ada di pusat riset menjadi obyek yang paling dicemburui robot ciptaan George. Terutama oleh prototipe ke-dua, robot J-2. George biasa memandangi komputer seukuran lemari itu dan terkadang bicara dengannya. Berlabel Somnolent, mainframe itu memang barang istimewa. Ia berisi arsip digital segala isi otak dan hati sang istri. Bahkan, meski secara fisik istrinya sudah meninggal, Julie Alice Almore (Stacy Martin) secara legal dianggap masih hidup. Ia hanya tidur ayam (somnolent) di dalam mainframe. Kalau masa sewa mainframe berakhir, barulah istrinya dimakamkan jiwa dan raganya. George menyewa Somnolent dari provider bernama Archive System Incorporated, untuk jangka waktu sesuai masa kontrak risetnya: 3 tahun.

Tak sekedar menjadi teman bicara yang mati, Somnolent juga bisa menghadirkan sosok Julie sebagai manusia hidup dimana saja. Kalau sedang berolahraga lari di hutan bersalju di sekitar pusat riset, Julie sering muncul dan lari bersama. Mereka juga biasa berincang-bincang tentang segala hal. Bukan sekedar tentang masa lalu yang pasti sudah diarsipkan, tapi juga tentang hal-hal kekinian, hal-hal seputar kemajuan riset George, serta hal-hal lain seputar impian mereka di masa datang. Singkat kata, Julie tetap mendampingi Gerorge meski sudah tiada. Walhasil, meski hidup sendirian di laboratorium bernuansa pesawat antariksa ala Star Trek itu, George tak pernah kesepian.

Archive

Robot Wanita Cantik

Vincent Sinclair (Toby Jones), seorang pegawai Archive Systems Incorporated, suatu hari datang untuk ”menemui Julie”. Yang dimaksudnya tak lain adalah mengecek kondisi mainframe Somnolent. Ia datang karena terdeteksi kalau seluruh arsip Julie sudah terdownload ke Somnolent. Hal ini biasanya terjadi kalau masa kontrak akan berakhir. Padahal saat itu, usia sewa baru 2 tahun 8 bulan 4 hari. Teknisi yang datang bersama Vincent memeriksa mainframe dan menuduh George telah merusak segel Somnolent. Itu pelanggaran berat menurut Undang-undang Pemakaman (Post Death Interment Act). Dua robot sekuriti langsung siap meringkus George. George tidak terima. Vincent melerai. Ia lupa memberi tahu anak buahnya kalau Somnolent bukan disewa secara personal oleh Geroge, tapi oleh ARM Heavy Industries. Jadi kerusakan itu bukan tanggung jawab Geroge.

Sepeninggal Vincent, George kembali ke ruang utak-atik robot. Ternyata –dan ini juga membuat cemburu J-2– Geroge sedang membuat prototipe robot ke-tiga yang bersosok perempuan dewasa. Belum selesai, baru pinggang ke atas, alias belum punya kaki. Juga badannya penuh tempelan kulit ala mosaik. Tak seperti J-2 dan J-2, robot J-3 sudah bisa bicara. Hanya saja, robot ini cengeng dan suka mara-marah. George menenangkan robot itu dengan bilang kalau semua itu merupakan proses. Artificial intelligence yang ditanamkan ke memori sang robot masih mencoba mengintegrasikan dan mensinkronisasikan segala input. Prosesnya lebih lama karena otak sang robot dibuat sepenuhnya seperti otak manusia.

George lantas menjelaskan perbedaan J-3 dengan ilustrasi gambar otak di layar komputer. J-1 yang bertubuh besar dibuat sederhana dan otaknya hanya terisi sekitar seperlima. J-2 yang berbadan kecil tapi pencemburu otaknya hanya di isi kurang dari setengah. Sementara J-3 sudah seluruh otaknya terisi, alias sangat jauh lebih baik dari protipe terdahulu. Tanpa disadari George, robot J-2 melihat dan mendengar penjelasan itu secara sembunyi-sembunyi. J-2 cemburu berat. George berusaha mengganti dirinya dengan robot baru yang lebih baik. Ngambek, J-2 mulai melakukan pengrusakan di sana-sini. Pintu laboratorium di rusak. Sistem keamanan di rusak. Dan akhirnya, ia mengambil dan memasukkan J-3 ke rak di bagia atas lemari.

Alarm sekuriti berbunyi. George terbangun dan melihat ruang kaca laboratorium tempat J-3 berada sudah pecah. Ia mencarinya kesana kemari. Tapi ketika membuka salah satu rak lemari, robot J-3 terjatuh. George tahu pelakunya. Ia mendatangi, memarahi, dan akhirnya mematikan robot J-2. George lantas tenggelam dalam kesibukan menyelesaikan robot J-3. Robot itu ditata ulang. Diberi rangka tulang-belulang seperti manusia. Syaraf dan pembuluh darah dialiri cairan ini-itu, dicelupkan ke kolam ini-itu, dan akhirnya muncul dari kolam celup terakhir sebagai robot yang utuh. Seamless. Berkulit putih, beramput putih, beralis mata putih, sang robot terbangun di meja operasi. Ia sudah berbaju. Ia ganti baju saat keluar berjalan-jalan di taman.

Selagi George sibuk membangun ulang J-3, robot J-2 berpamitan ke J-1. Ia kemudian pergi ke sebuah danau dan berjalan masuk ke dalam air. Bunuh diri.

Sebagai penonton, Anda mungkin tak sempat melihat adegan robot J-2 bunuh diri, karena sangat mungkin sudah berganti menonton film lain. Solnya film Archive memang berjalan super lambat. Robot J-2 bunuh diri baru terjadi di 2/3 film. Adegan sebelum robot putih tercipta, sama sekali tak jelas juntrungannya. Seolah sekedar memanjang-manjangkan film.

Archive

Internalisasi Istri ke dalam Robot

Meski berambut putih, wajah robot yang baru dibuat George mirip dengan Julie. Isi otak dan batin sang robot juga disisi dengan isi otak dan batin sang istri. Kadar isiannya sama seperti saat Geroge menjelaskan isi otak para robot kepada J-3. Alias robot J-3 sudah hampir 100 persen mirip istrinya. Sang robot J-3, karena senang eksplorasi sana-sini, termasuk eksplorasi perasaan, suatu malam sampai pada memori seputar kemesraan George dan istrinya. Sang robot perempuan itu pun menghampiri Geroge yang sedang tidur dan berbaring di sisinya. Meniru rekaman memori sang istri, ia mulai mengusap mesra. George tersentak dan bangun. Ia memarahi sang robot. Mereka saling tak menyapa beberapa hari.

Ketika George sedang berada di luar, untuk mengecek sistem keamanan, J-3 menemukan mainframe Somnolent yang ditutup kain hitam. Mainframe itu sudah tak berada di ruang keluarga tapi di ruang tempat George membuat robot J-3. Ia membuka kain dan menjumpai sebuah telepon di sisi sampingnya. Telepon itu memang biasa dipakai George menerima telepon dari istrinya yang berada di dalam Somnolent. Atau terkadang ia yang menelepon. Telepon itu berbunyi dan J-3 mengangkatnya. Julie kaget yang menerima telepon seorang wanita. Ia bertanya siapa lawan bicaranya. Sang robot hanya bilang George tak ada di tempat. Ia juga bilang kalau Julie tak perlu mengkhawatirkan George. Ia yang akan menjaga George.

George muncul saat J-3 meletakkan gagang telepon. Ia menyayangkan J-3 menggunakan telepon itu. George pun langsung menelepon Julie, bicara, dan menjelaskan soal robot buatannya yang menerima telepon. Ketika percakapan berakhir, George memarahi J-3. Sang robot membalas, seperti robot lainnya, dengan mengutarakan kecemburuan terhadap Julia. Dan ia sadar George akan me-reboot dan mengganti software artifical intelligence dalam dirinya dengan Julie yang ada di dalam Somnolent.

Mereka bertengkar. Pertengkaran belum usai, Simone menelepon kalau Archive Sytems Incorporated menemukan bukti bahwa George telah mendownload seluruh arsip Julie yang berada di Somnolent. Mereka juga sudah menemukan robot J-2 yang mengambang di danau. Dan sekarang mereka mengirim petugas sekuriti bersenjata untuk menangkap George. George segera lari ke jembatan dan merusak sistem buka-tutup jembatan. Kebetulan, area laboratorium itu terpisahkan dengan dunia luar oleh jurang yang amat dalam. Tapi semua itu sia-sia karena pasukan sekuriti Archive Systems Incorporated ternyata datang dengan menggunakan 3 helikopter. Helipad memang tersedia di halaman kompleks laboratorium.

Archive

Siapa yang Sebenarnya Tidur di Somnolent?

George menyiapkan diri untuk memberikan perlawanan. Ia mengambil pistol. Tapi saat ia lengah, J-3 mengambil pistol itu dan menodongnya. Ia kembali menegaskan tidak rela software ditubuhnya diganti dengan Julie dari Somnolent. Tapi akhirnya, ketika pasukan sekuriti sudah mulai membobol pintu lapisan pertahanan laboratorium yang ke-dua, J-3 mempersilakan George untuk mentansfer data Julie ke dirinya. George mencolokkan kabel USB ke dahi J-3 dan proses transfer data bisa berlangsung cepat. Seluruh data di mainframe pun otomatis terhapus. Ketika selesai, J-3 ternyata tak langsung bergerak. George panik. Cahaya las pasukan sekuriti sudah mulai terlihat melubangi pintu besi ruang laboratorium tempat mereka berada. Untunglah tiba-tiba J-3 bergerak dan hidup kembali. George gembira luar biasa. Ia akhirnya bisa berkumpul lagi dengan istrinya.

Mendadak telepon di sisi Somnolent berbunyi lagi. George terheran-heran. Mestinya Somnolent sudah tak berfungsi lagi saat transfer data selesai. Ia bergerak menuju telepon. Istrinya yang robot memintanya agar tidak mengangkat telepon. George tetap mengangkat dan mendengar suara Julie. Julie mengucapkan salam perpisahan, alias hal terakhir yang dilakukan penyewa saat masa sewa berakhir. George terdiam dan tak bisa berkata apa-apa. Julie lantas minta George mendengarkan satu hal lagi. Suara anak perempuan terdengar mengucapkan kalimat sayang ayah dan salam perpisahan. ”Dia putri kita, George,” bilang Julie. Pembicaraan berakhir. George berbalik dan menatap robot perempuan di hadapannya: ”Who are you?”

Belum sempat Julie versi robot menjawab, ruangan mendadak terang-benderang. Suasana jadi senyap. Pasukan sekuriti yang mengelas pintu laboratorium sudah tak terlihat lagi aktivitasnya. Layar monitor CCTV menampilkan kelengangan laboratorium. Kamera film pun mundur jauh ke angkasa dan memperlihatkan laboratorium yang terpencil dan sunyi. Sementara itu, di tempat lain entah di mana, Julie meletakkan gagang telepon di samping Somnolent. Bersama putrinya, ia menghampiri Vincent, petugas Archive Systems Incorporated yang dulu pernah datang ke laboratorium George. Vincent menyerahkan satu tas berisi data George yang sudah di-download total dan siap dimakamkan. Julie dan putrinya pun pergi meninggalkan kantor Archive Systems Incorporated.***


Film Credits

Pemeran : Theo James, Stacy Martin, Rhona Mitra, Toby Jones
Sutradara : Gavin Rothery
Studio : Independent / Vertical Entertainment
Genre : Fiksi Ilmiah, Robotika
Rilis : Juli 2020
Durasi : 109 menitÂ