Like a Boss : Lika Liku Lucu Wirausaha Kosmetik

You are currently viewing Like a Boss : Lika Liku Lucu Wirausaha Kosmetik
  • Post category:Film

Mia dan Mel bersahabat sejak SMP. Saat SMA keakraban mereka masih berlanjut dan mereka bisa menemukan kesamaan minat. Mereka mulai melayani teman sekolah yang ingin tampil cantik saat pesta perpisahan sekolah. Ketika kuliah mereka masih terus bersahabat dan ngelaba dari teman-teman kampus yang ingin tampil keren. Mereka lantas membuka usaha bersama di garasi dan mulai memproduksi kosmetik sendiri. Belakangan mereka bisa buka butik kosmetik dan salon di kawasan bisnis dan meneguhkan merek M&M. Berjualan online, salah satu produk mereka, One Night Stand, kosmetik sekali pakai buang, laris manis. Mereka mengantongi 21 ribu dolar sebulan.

Like a Boss adalah film komedi yang bercerita kedua sosok itu, terutama bisnis kosmetik yang mereka tekuni. Mia, bernama lengkap Mia Paige, diperankan Tiffany Haddish. Mel, atau Mel Carter, diperankan Rose Byrne. Keduanya beda warna kulit. Karakternya pun berlainan, meski sama-sama suka menyulap wajah jadi cantik. Mel yang kulit hitam lebih urakan, suka ceplas-ceplos, tapi ahli dalam meracik kosmetik dan memadu-padankan warna. Mel yang berkulit putih lebih pintar mengurusi bisnis dan, seperti kata Mia, jago mendapatkan pinjaman.

Mia masih berbaring ditempat tidur sambil bicara di telepon dengan amat riang. Lawan bicaranya tak lain adalah Mel. Keduanya akhirnya sepakat untuk mengakhiri obrolan, pergi mandi, dan berangkat ke gerai M&M. Keduanya sama-sama buka pintu kamar dan keluar. Keduanya bertemu muka. Kamar mereka rupanya berhadapan. Dua sahabat ini ternyata tinggal satu rumah. Rumah biasa dan bukan apartemen. Usai mandi keduanya berangkat dengan satu mobil. Mobilnya hanya sedan Toyota tua.

Like a Boss

M&M Cosmetics

Sydney (Jennifer Coolidge), wanita yang jadi penjaga butik kosmetik dan juga ahli rias, sedang melayani seorang klien ketika Mia dan Mel sampai di butik. Mia mengambil alih pekerjaan Sydney. Mel pergi ke meja kasir, buka komputer, dan melihat email berisi tagihan kartu kredit yang belum terbayar. Wajahnya jadi lesu. Mia yang memang periang masih sibuk memoles wajah kliennya yang seorang mahasiswi yang akan pergi ke pesta kampus. Pekerjaannya selesai dan sang klien membayar secara online via tablet yang disodorkan Mia. Ketika klien tadi pergi, Mel membuka komputer kasir dan kecewa melihat klien itu ternyata tidak membayar harga penuh. ”Aku beri diskon,” bilang Mia.

Mia dan Mel lantas pergi acara kumpul-kumpul dengan teman Mia. Sekaligus syukuran nujuh-bulanan temannya. Berbagai mobil sudah terparkir di halaman ketika mereka tiba. Saat masuk rumah, mereka disambut pembantu berjas. Mereka kagum melihat isi rumah teman Mia. ”Senangnya jadi orang yang banyak uang,” bilang Mel. Di acara arisan ala emak-emak itu mereka ngobrol ngalor-ngidul. Tapi seorang ibu yang lebih tua bikin mereka tak enak hati. Ibu tua itu menyombongkan putrinya yang baru saja menjual perusahaan air alkalinya senilai 4 juta dolar. Yang lebih bikin kesal, perempuan itu bertanya apakah Mia dan Mel sudah melakukan valuasi bisnis terhadap usaha tokonya?

Lelah ngobrol, Mel dan Mia sembunyi-sembunyi merokok di salah satu kamar. Mereka mengisap ganja. Ketika kamar mulai terasa penuh asap, Mel pergi membuka jendela. Ketika berbalik, ia terkejut melihat ada box bayi disana. Sang bayi terlihat amat tenang. Mereka kebingungan. Sang bayi ikut menikmati ganja? Dari luar terdengar teman-teman berdatangan. Keduanya langsung keluar jendela dan sembunyi di atap. Salah satu teman yang datang ke kamar bau asap dan bilang kok tidak ajak-ajak. Teman yang punya rumah marah-marah. Ia tahu itu pasti ulah Mia.

Mereka lantas saling ejek. Juga saling melecehkan bisnis masing-masing. ”Usahaku dong bagus. Aku punya akuntan sungguhan. Tidak seperti kalian yang cuma pakai Turbo-Tax. Itu pun versi trial,” kata teman yang empunya rumah, menyebut nama software akuntansi yang biasa dipakai kalangan UKM.

Like a Boss

Diakuisisi Oviedo

Di lain hari, Sydney dan Barret (Billy Porter), pria flamboyan yang bertugas meracik dan mengemas kosmetik, terlihat berbincang-bincang seru dan tertawa-tawa ketika Mel dan Mia tiba di M&M. Sydney memperkenalkan pria itu sebagai utusan Claire Luna, bos perusahaan kosmetik top Oviedo Enterprise International. Mia terkejut. Lebih kaget lagi setelah pria itu bilang bosnya mengundang mereka ke kantor untuk membicarakan rencana investasi. Mia gembira. Mel sebal. Ia mempersilakan orang itu pulang karena M&M tidak untuk dijual. Mia membujuk Mel. Ia bilang M&M butuh suntikan dana karena utang mereka sudah 493 ribu dollar. Mia selama ini tak memberitahu karena tak ingin Mel ikut pusing. Mel setuju menghadiri pertemuan.

Claire Luna, diperankan Salma Hayek, pengusaha wanita yang lugas. Saat bertemu Mia dan Mel, ia memuji persahabatan keduanya yang sudah berlangsung 22 tahun. Ia lebih terpesona lagi kesuksesan keduanya dalam berjualan online dan mencatat omzet 21 ribu dolar. Ia mengajak keduanya berkeliling gedung mewah yang jadi markas Oviedo. ”Kalian layak untuk berada di sini,” bilangnya. Ia pun kemudian menyampaikan penawaran bisnisnya. Ia akan membayar semua utang M&M dan sebagai imbalannya mendapat kepemilikan 51 persen. Selanjutnya, 6 minggu mendatang, produk M&M akan dipromosikan saat Oviedo menggelar peluncuran produk baru. Jika sukses, Claire akan menambah investasi senilai 1,7 juta dolar.

Mel melonjak gembira. Mia tak tertarik. Ia tak ingin butik kosmetik M&M dikendalikan orang lain. Mereka membangun M&M karena tak mau bekerja untuk orang lain. Keduanya berunding. Claire akhirnya menengahi. Ia bilang ia bersedia jadi pemilik 49 persen saham. Ia mempersilakan keduanya mempertimbangkan dulu penawarannya dan kembali lagi besok dengan keputusan bulat. Dalam perjalanan pulang, Mia tetap ngotot tak mau menjual M&M. Tapi akhirnya, setelah dibujuk sambil karaokean, dia akhirnya setuju. Ia ingin Mel bahagia.

Keduanya datang dan siap tandatangan kesepakatan kerjasama. Tapi Claire mengingatkan bahwa persahabatan dan bisnis seringkali tidak sejalan. Ketika uang sudah masuk perusahaan biasanya terjadi cekcok. Karenanya ia menambahkan satu pasal perjanjian bahwa kalau Mia dan Mel jadi tidak akur, ia akan otomatis mengambil alih saham pengendali (51 persen). Mia bilang tak usah khawatir soal itu. Mereka pasti selalu akur dan persahabatan selalu memperkuat bisnis M&M. Kesepakatan pun ditandatangani.

Masuknya investor tidak membuat Mel dan Mia jadi banyak uang. Itu karena investasi Oviedo langsung dipakai membayar utang. Tantangan mereka adalah untuk segera mengintegrasikan produk M&M sebagai bagian dari jajaran produk Oviedo. Berbagai kepusingan pun terus bermunculan karena cara berpikir Mia dan Mel makin banyak bertabrakan dengan pola pikir Claire yang terbilang pengusaha kawakan. Plus Claire juga mengadu-domba keduanya agar bermusuhan. Dan Claire akhirnya memang bisa menjadi pemilik mayoritas.

Like a Boss

Ride or Die

Sesudah tak berteman, keduanya banyak bermenung. Mereka sedih persahabatan mereka hilang. Mereka akhirnya sadar tidak bisa hidup tanpa kehadiran satu-sama lain. Keduanya akhirnya saling memaafkan. Mereka lebih ingin berdamai lagi setelah produk kebanggaan mereka, One Night Stand, akan diluncurkan Claire sebagai brand dari Get Some, usaha kosmetik bentukan dua pengusaha cowok yang juga diakuisisi Claire. Mereka sepakat balas dendam terhadap Claire.

Mel dan Mia merancang produk baru. Mereka beraliansi dengan Shay Whitmore (Lisa Kudrow), pendiri Oviedo yang dulu disikut Claire. Mereka membentuk usaha baru: Proud. Dan pada malam peluncuran produk Oviedo, mereka –mungkin karena Shay masih jadi pemilik Oviedo– nekat menyerobot acara dan menjadikannya acara peluncuran produk baru mereka: Ride or Die: BFF Kit, kosmetik bagi orang yang menghargai persahabatan. Para tamu menyambut meriah produk itu. Claire gigit jari. Shay pun muncul. Claire terkejut begitu tahu siapa orang yang berada di belakang Mia dan Mel. Ia akan membeli Ride or Die dan yakin bisa meraup untung 1 miliar dolar. Shay mempersilakan dan bilang: ”Itu berarti kamu harus berbagi untung 490 juta dolar kepada Mia dan Mel.” ***


Film Credits

Pemeran : Tiffany Haddish, Rose Byrne, Salma Hayek, Lisa Kudrow, Jennifer Coolidge, Billy Porter, Seth Rollins
Sutradara : Miguel Arteta
Studio : Artists First / Paramount Pictures
Genre : Komedi, Bisnis
Rilisi : Januari, 2020
Durasi : 83 menit