Andy dan 3 rekannya adalah sekelompok tentara bayaran. 8 tahun lalu, atas pesanan seorang agen CIA bernama James Copley, mereka pernah menjalankan operasi rahasia di Surabaya, Jawa Timur. Kini, Copley meminta mereka melaksanakan sebuah operasi rahasia lagi: membebaskan 17 siswa sekolah usia 8 sampai 13 tahun yang diculik milisia di Juba, ibukota Republik Sudan Selatan. CIA minta tolong karena pemerintah AS tak punya hubungan strategis dengan Sudan Selatan. Andy enggan menerima tugas itu. Pantang bagi mereka untuk bekerja 2 kali bagi klien yang sama.
Andy, yang bernama panjang Andromache of Scythian, bukan seorang pria. Ia perempuan cantik berbadan jangkung yang diperankan Charlize Theron, aktris yang melejit sebagai sosok perempuan perkasa, Imperator Furiosa, di film Mad Max: Fury Road. Berpotongan rambut pendek, tak lagi gundul seperti di Mad Max, Andy menjadi pimpinan kelompok tentara bayaran spesial yang hanya beranggotakan 3 orang. Disebut spesial karena mereka berempat adalah manusia immortal alias tak bisa mati. Adapun film yang menampilkan sosok jagoan immortal bukanlah hal istimewa. Setiap film vampir atau drakula pasti bercerita manusia immortal. Film seri Forever pun sudah hadir pada 2014-2015, yang berkisah tentang dokter bedah mayat di NYPD. Pemeran utamanya adalah Ioan Gruffudd, si Kapten Melar di film Fantastic Four (2005).
Film The Old Guard diangkat dari komik dengan judul yang sama. Intro film pun dibuat mirip dengan edisi pertama komik The Old Guard yang terbit pada 22 Februari 2017. Intronya adalah monolog Andy yang mempertanyakan makna perjalanan hidup yang sudah dilaluinya selama ratusan atau mungkin ribuan tahun. Berulang kali mati ia harus mati di berbagai pertempuran dan perkelahian, dari zaman ke zaman, tapi otomatis harus hidup kembali karena immortal. ”Inikah saatnya?” tanyanya berulangkali. Saat untuk apa? Saat ajal tiba.
Meski immortal, mereka tidak seratus persen immortal. Dalam perjalanan hidup Andy, ada sesama immortal yang dalam film ditampilkan meninggal dunia. Andy sendiri sudah tak tahu kapan ia lahir dan sejak kapan menjadi seorang immortal. ”Too old,” kata teman-teman immortal-nya. Atau kalau mau baca mitologi Yunani, Andromache adalah istri dari Hector of Troy, yang konon hidup pada abad 10 sebelum Masehi. Anggota The Old Guard termuda, Booker (Matthias Schoenaerts), bertemu dengannya di era Napoleon Bonaparte (1812). Dua anggota lainnya, Joe (Marwan Kenzari) dan Nicolo, alias Nicky (Luca Marinelli) sudah lebih lama lagi. Mereka bertempur bersama Andy pada Perang Salib pertama (1096-1099).
Adalah Booker yang meminta mereka, di awal film, berkumpul di Maroko, negara di belahan utara Afrika. Tak disebutkan di kota mana di Maroko, tapi hotel yang mereka inapi bernama El-Fenn, sebuah hotel butik populer yang sekarang ini memang benar-benar ada di Marakesh. Kalau di versi komik, mereka dikisahkan berkumpul di Barcelona, Spanyol. Sudah lebih dari setahun mereka berpisah karena Andy ingin istirahat dan, ya itu tadi, merenung dan mempertanyakan makna perjalanan hidup.
Andy dan Booker bertemu dengan Copley di cafe pinggir jalan di Maroko. Copley mempresentasikan persoalannya dan mempersilakan Andy menetapkan sendiri bayaran yang diinginkan. Copley juga menunjukkan berita halaman depan The New York Times yang menampilkan peristiwa pembantaian guru sekolah di Juba dan para siswa yang diculik. Andy juga pernah menonton beritanya di televisi saat tiba di lobi hotel. Andy, yang ditampilkan sebagai sosok tak bersemangat, bilang kalau tagihan akan dikirim setelah pekerjaan selesai. Kembali ke hotel, mereka merundingkan menerima-tidaknya tugas dari Copley, dan akhirnya setuju melaksanakannya. Tapi Andy mengingatkan, pekerjaan itu, sebagaimana segala hal yang telah mereka lakukan dii masa lalu, tidak ada artinya. Aksi mereka terlalu kecil dan tidak membawa perubahan apapun pada dunia.
Kelompok tentara bayaran berhati baik ini, yang mengingatkan kita pada The Expendables atau The A-Team, berangkat ke Sudan Selatan dengan helikopter. Pada malam hari, setelah merobohkan para penjaga, mereka berhasil masuk ke markas para milisia. Tapi ruangan yang diyakini sebagai tempat menyekap para siswa ternyata kosong total. Perasaan mereka jadi tidak enak. Ini jebakan. Dan benar. Mendadak lampu ruangan menyala dan puluhan pria berpakaian ala pasukan khusus muncul. Andy dan kawan-kawan diberondong peluru habis-habisan dan tak bisa memberikan perlawanan sedikitpun. Andy dan kawan-kawan tewas.
Tak sampai semenit, para manusia immortal itu bangkit. Beberapa peluru terlihat terdorong keluar dari tubuh mereka. Andy dan kawan-kawan hidup dan pulih kembali. Baku hantam dan saling tembak pun terjadi. Sebagai prajurit warisan masa lalu (old guard), rekan-rekan Andy ada yang memakai pedang. Andy sendiri punya senjata favorit berupa kapak bermata tajam di dua sisi, mirip lingkaran. Semua lawan dihabisi dengan mudah. Mereka lantas melihat sekeliling ruangan. Di langit-langit mereka melihat ada kamera CCTV. Copley telah menipu mereka. Kini semua orang tahu siapa mereka, bahwa mereka immortal, karena semua aksi tadi pasti terekam di CCTV. Mereka benar. Copley memang menonton semuanya.
Bukan sekedar merekam, Copley langsung ”menjual” rekaman itu kepada Steven Merrick (Harry Melling), CEO Merrick Pharmaceuticals. Perusahaan farmasi raksasa berbasis di London ini dikenal maju dan banyak menghasilkan terobosan medis. Mereka sudah berhasil melakukan eksperimen memanipulasi telomeres yang akan mengubah kromosom pengatur waktu penuaan pada stem-cell manusia. Mereka juga mereka telah berhasil memanipulasi hormon klotho untuk menyetop kemerosotan kognitif manusia, sehingga manusia takkan lagi menderita dementia.
Kedua riset Merrick Pharmaceutical itu pada intinya ingin membuat obat yang akan membuat manusia berumur lebih panjang, atau mungkin immortal, dan menjadi tua tanpa harus pikun. Dan karena itulah Copley mendatangi Merrick untuk menunjukkan rekaman video para The Old Guard di Sudan. Merrick setuju. Tapi baginya, video saja tidak cukup. Ia minta keempat manusia immortal itu dihadirkan. Ia ingin mengambil DNA mereka untuk diteliti dan kemudian dikembangkan jadi obat yang bisa membuat miliaran umat manusia hidup abadi. Copley bilang mereka sulit ditangkap. Merrick mempersilahkannya mengajak Keane (Joey Ansah), bodyguardnya yang mantan anggota pasukan khusus, untuk meringkus Andy dan kawan-kawan.
Anggota Baru Manusia Immortal
Andy dan kawan-kawan meninggalkan Sudah dengan menumpang gerbong kereta barang. Lelah dan tidur, mereka mendadak terbangun serentak. Ada yang menyerang? Bukan. Mereka sama-sama bermimpi ada seorang manusia immortal lagi muncul. Rupanya, memang begitu otak para immortal bekerja. Pikiran mereka saling terkoneksi. Kawan-kawan Andy senang. Setelah ratusan tahun berlalu, mereka menemukan teman baru. Andy malah kesal. Mengapa harus muncul sekarang di saat mereka harus memburu Copley? Setelah saling mengingat-ingat kembali mimpinya, mereka memastikan immortal baru itu adalah perempuan kulit hitam bernama Nile Freeman. Ia seorang kopral di pasukan Marinir AS yang sedang bertugas di Afghanistan. Andy, setelah berunding dengan temannya, memutuskan dia yang akan berangkat ke Afghanistan. Rekan-rekannya disuruh pergi rumah persembunyian di Paris.
Kopral Freeman bersama marinir wanita lainnya sedang menyisir perkampungan di Afhanistan untuk mencari tersangka teroris. Mereka mendatangi sebuah rumah penuh ibu-ibu. Awalnya enggan memberi tahu, para ibu akhirnya melirik ke salah satu pintu di belakang mereka. Setelah ibu-ibu disuruh keluar, Freeman dan kawan-kawan mendekati pintu yang dimaksud. Rentetan tembak menembus pintu dari arah dalam. Setelah berhenti, Freeman membobol dan menembak pria yang dicari. Karena harus menangkap hidup-hidup, Freeman mendekati untuk menolong. Pria itu menebaskan pisau ke leher Freeman. Freeman sekarat. Hari berganti, Freeman sembuh. Tak ada bekas sayatan di leher. Markas pasukan AS heboh. Freeman dianggap orang aneh.
Dua tentara pria sedang ‘mem-bully’ Freeman saat Andy tiba di markas pasukan AS. Andy melumpuhkan keduanya. Freeman kebingungan dan dilumpuhkan juga. Kopral perempuan ini siuman di dalam Humvee yang dikemudikan Andy di padang pasir Afghanistan, selepas keluar dari markas. Hafal dengan Humvee, Freeman –yang sama sekali tidak diikat– menendang jebol pintu belakang, berguling, menjatuhkan diri ke jalanan, dan lari. Andy menghentikan mobil dan menembak Freeman tepat di kepala. Freeman tewas (lagi). Setelah agak lama, Freeman hidup lagi. Mereka pun berkelahi. Bosan dengan ulah ”anak baru dunia immortal”, Andy menyuruh Freeman berhenti melawan. Andy menjelaskan segalanya. Freeman tetap tak percaya. Tapi karena tak punya pilihan lain, dan daripada ditinggal sendirian di padang pasir, ia ikut kembali ke mobil.
Andy dan Freeman pergi ke lapangan terbang perintis yang biasa dipakai para pedagang opium Afghanistan. Mereka meninggalkan Afghanistan dengan pesawat baling-baling DC-3. Di dalam pesawat mereka berkelahi lagi. Andy tentu saja lebih unggul karena sudah ribuan kali bertempur dan berkelahi. Sembari berkelahi, Andy menjelaskan siapa dirinya, siapa ekan-rekan immortalnya, serta pekerjaan apa saja yang sudah mereka jalani di berbagai zaman. Dan singkat kata, mereka akhirnya sampai juga di rumah persembunyian di Goussainville, di pinggiran kota Paris.
Freeman berkenalan dengan Booker, Joe, dan Nicky. Booker yang bertampang tua dikira sudah lama jadi immortal. Padahal yang sudah lebih lama bersama Andy adalah Joe dan Nicky. Keduanya bertemu saat Perang Salib dan kemudian saling jatuh cinta dan sampai sekarang jadi pasangan gay. Ketika akhirnya pergi tidur, Freeman bermimpi tentang wanita yang meronta-ronta di dalam ruang besi. Ketika ditanyakan, para immortal senior bercerita perempuan berwajah Asia Timur di dalam mimpi itu adalah teman mereka: Quynh (Van Veronica Ngo). Ribuan tahun perempuan itu dan Andy terlibat berbagai pertempuran di Eropa. Saat Inggris mengumumkan perburuan dan eksekusi mati terhadap penyihir di abad ke-17, Andy dan Quynh ditangkap karena dianggap penyihir. Ketika digantung, keduanya tak kunjung mati. Agar kekuatan mereka tidak bersatu, Quynh dipisahkan. Ia dimasukkan ke peti mati besi dan dicemplungkan ke dasar samudera. Walhasil, para immortal selalu merasakan Quynh bolak-balik hidup dan mati di dalam air, sementara mereka tak kunjung berhasil menemukan keberadaannya. Andy masih sangat terpukul kehilangan salah satu anak buahnya.
Menculik Manusia Immortal
Pusing dan jenuh dengan cerita dunia immortal, Freeman keluar rumah persembunyian mencari udara segar. Andy menyusul. Freeman bilang kalau ia tak ingin jadi immortal. Tak ada untungnya. Andy bilang bahwa suka-atau-tidak Freeman sudah jadi immortal. Ia dan teman-temannya akan selalu melindungi Freeman. ”Seperti melindungi Quynh?” tanya Freeman. Belum sempat menjawab panjang, Andy mendengar suara ribut-ribut di dalam rumah. Brooke ditemukan terluka parah di bagian perut. Ia tak tahu dimana Joe dan Nicky karena pingsan. Andy menyuruh Freeman menjaga Brooke dan ia mengejar para penyerbu. Andy menghabisi puluhan anggota pasukan khusus di bangunan bekas gereja. Copley dan Keane menyaksikan semua itu dari monitor CCTV yang ada di dalam van yang jadi markas operasional. Melihat anak buahnya berguguran, mereka pergi dengan membawa Joe dan Nicky.
Andy mengajak Booker dan Freeman meninggalkan rumah persembunyian. Mereka lewat ruang dalam gereja. Freeman terhenyak melihat begitu banyak jenazah bergelimpangan di dalam gereja. ”Andy yang melakukan semua ini?” tanyanya kepada Booker. ”Begitulah. Andy punya amat banyak cara membunuh, jauh lebih banyak dari yang bisa dipelajari semua tentara di dunia,” sahut Booker.
Mereka pergi ke tempat persembunyian lain di sebuah gua bekas tambang di Val d’Argent, di sebelah tenggara Perancis. Freeman menjumpai banyak barang antik di dalam gua. Booker disuruh meneruskan mencari lokasi keberadaan Copley. Andy pergi ke kota terdekat untuk belanja panganan dan menjahit luka di punggung. Andy terluka? Katanya immortal? ”Inilah saatnya,” kata Andi dalam hati, menjawab pertanyaannya sendiri di awal film. Sudah tiba waktunya ia kembali menjadi manusia yang bisa mati.
Joe dan Nick dibawa dengan pesawat jet pribadi ke London, ke markas Merrick Pharmaceuticals. Merrick senang melihat 2 manusia immortal berhasil di ringkus, walau ia berharap bisa menangkap 4 orang. Ingin membuktikan ke-immortal-an keduanya, Merrick sekonyong-konyong menusukkan pisau pembuka surat berulang kali ke punggung Nicky. Seperti biasa, meski tak mati, para immortal masih bisa merasakan sakit. Nicky menjerit kesakitan, tapi langsung sembuh. Mereka pun lantas dibawa ke laboratorium untuk didapatkan DNA-nya.
Booker berhasil menemukan jejak Copley. Ia berada di Surrey, di selatan London. Para immortal pun berangkat ke sana. Ketika sampai, Nile Freeman bilang kalau ia tak akan ikut meringkus Copley. Ia tak mau menjadi orang seperti Andy yang menghabisi begitu banyak tentara di gereja. Ia akan pulang. Ia lebih baik pulang dan menemani ibunya di Amerika, walau dengan resiko dianggap manusia aneh karena takkan pernah bertambah tua. Andy dengan berat hati membolehkan dan memberikan pistolnya kepada Freeman. Andy dan Booker pun masuk ke rumah Copley. Freeman sendiri akhirnya sampai di dekat pangkalan militer dan berhenti sejenak untuk membuang pistol, seperti disarankan Andy. Ketika mengecek pistolnya, ternyata pistolnya kosong. Booker telah memberi Andy pistol kosong. Freeman mencium gelagat tak beres.
Copley sedang melihat papan tulis penuh tempelan kliping koran dan buku ketika Andy dan Booker menemukannya. Ia menceritakan lewat kliping itu dia bisa memastikan Andy dan kawan-kawan sebagai immortal. Mereka berempat muncul di berbagai surat kabar sejak zaman dahulu. Ia juga menceritakan alasan mengapa ia ingin meringkus mereka. Katanya, DNA mereka sangat mungkin dimanfaatkan untuk membuat obat yang bisa menyelamatkan banyak orang. ”Umat manusia membutuhkan kalian untuk berbagai anugerah yang kalian miliki,” bilang Copley. Tanpa diduga Booker menembak Andy dari belakang di bagian perut. Andy sama sekali tak menduga Booker jadi pengkhianat.
Andy terus memegangi luka tembak di perutnya. Booker jadi bingung. Ia akhirnya sadar kalau Andy sudah tak immortal lagi. Brooke minta Copley mengambil kain untuk menghentikan pendarahan Andy. Tak lama kemudian Steven Merrick dan anak buah Keane berdatangan. Brooke dan Andy diringkus. Copley minta agar Andy tak dibawa karena sudah tak immortal. Uji coba di lab hanya kan membuatnya tewas. Merrick bilang ia tak peduli. Brooke dan Andy dibawa ke markas Merrick Pharmaceuticals. Keempat immortal berkumpul di laboratorium. Brooke menceritakan Andy yang sudah tidak immortal. Joe dan Nicky sedih. Mereka juga marah dengan pengkhianatan Brooke.
Nile Freeman ternyata tak jadi pulang ke Amerika. Ia memutuskan untuk kembali ke rumah Copley. Ia menodong Copley dan bertanya dimana Andy dan Brooke berada. Copley, yang tak kenal Freeman, balik bertanya siapa tamu tak diundang yang menodongnya. Freeman menjawab dengan menembak kakinya sendiri. Copley jadi tahu kalau The Old Guard sudah punya anggota baru. Ia lantas memaparkan koleksi klipingnya. Begitu banyak hal mulia yang dilakukan Andy dan kawan-kawan sepanjang hidupnya. Menyelamatkan penemu diabetes, menolong ratusan pengungsi Khmer Merah, mencegah bahaya nuklir, dan sebagainya. ”Ia berada di dalam semua kejadian itu,” kata Copley. Tapi, sambung Freeman, ”Ia tidak bisa melihat semua kejadian itu.” Freeman seolah menemukan jawaban atas kegundahan Andy, yang selalu merasa segala yang dilakukan selama ini tak punya efek pada dunia.
Copley juga bilang kalau Merrick sudah mengkhianatinya karena berniat menyekap para immortal selama-lamanya, meskipun mereka kelak mungkin berhasil menemukan formula hidup abadi dari DNA para immortal. Ia lantas mengantar Freeman ke markas Merrick Pharmaceuticals. Copley dan Freeman bisa masuk ke markas atau kantor pusat Merrick Pharmaceuticals karena punya kartu identitas elektronik sebagai orang dalam perusahaan. Freeman melarang Copley ikut ke laboratorium di lantai 15, karena Copley pasti tahu bahwa orang yang akan keluar dari pertempuran habis-habisan yang akan terjadi di atas adalah para immortal.
Freeman keluar dari lift dan mencari lab. Ia bertanya ke sejumlah orang yang ada di sana, termasuk bertanya kepada Merrick yang sedang bicara di telepon. Ini pasti sekedar humor kecil di film ini, karena Freeman memang dikisahkan belum kenal Merrick. Belum sempat pertanyaannya dijawab, anak buah Keane sudah berdatangan. Perkelahian dan baku tembak pun terjadi. Freeman berhasil sampai ke laboratorium dan langsung diserang dengan suntikan bius, tapi gagal, oleh Dr Meta Kozak (Anamaria Marinca), sang pakar DNA. Sosok yang satu ini juga sekedar lucu-lucuan. Meski film bercerita tentang proyek riset super serius, hanya sosok Dr Kozak saja yang selalu muncul. Seolah Merrick Pharmaceuticals tak punya sekelompok tim ahli.
Andy, Joe, dan Nicky dibebaskan dari ikatan di ranjang pasien laboratorium. Andy sudah tak bersemangat. Freeman menegaskan mortal atau immortal Andy sudah berjanji akan melindungi dirinya dan rekan immortal yang lain. Ia juga bilang kalau ia telah melihat betapa banyak hal baik yang telah diperbuat Andy. Andy pun mau bangkit semangatnya. Andy juga menyuruh Joe membuka ikatan Booker. Pertikaian antar-mereka diselesaikan belakangan. Sekarang saatnya membereskan Merrick. Dengan gaya tempur masing-masing, kelima manusia immortal menghabisi tentara bayaran anak buah Keanne di lantai 15. Korban terakhir sempat memberitahukan kalau Merrick melarikan diri ke Penthouse.
Keane dan anak buahnya sudah bersiaga menghadapi Andy dan kawan-kawan yang akan menyerbu lewat pintu masuk Penthouse. Tapi ternyata, para pria immortal masuk dengan menjebol jendela dari arah luar gedung. Mereka langsung memberondongka peluru ke anak buah Keanne. Andy dan Freeman menyusul belakangan lewat pintu Penthouse yang sudah tak dijaga. Anak buah Keane dihabisi. Joe juga menamatkan Keanne, sebagai balasan atas aksi Keane menembak kepala Nicky. Merrick melarikan diri menggunakan lift. Para pria immortal mengejarnya. Andy dan Freeman istirahat sejenak di lantai Penthouse.
Merrick ternyata tidak melarikan diri dengan turun lewat lift. Ia muncul dan langsung menodongkan pistol ke arah Andy, sambil tangan kirinya memegang kapak bulat milik Andy. Andy memberi isyarat agar Nile Freeman pura-pura menembak dirinya. Freeman melakukannya dan Merrick jadi mengalihkan pistolnya ke arah Freeman. Andy memanfaatkan momen itu untuk merebut kapak miliknya dan balik menyerang Merrick. Merrick masih bisa berdiri dan menodongkan pistol meski kapak tertancap di lehernya. Hanya saja, posisinya sekarang berada di jendela kaca yang sudah pecah. Tanpa banyak berpikir, Freeman langsung mendorong dan membekap Merrick. Mereka jatuh dari lantai Penthouse dan mendarat keras di atap station wagon yang terparkir di depan pintu masuk gedung Merrick Pharmaceuticals.
”Lebih cepat dari elevator,” bilang Nicky, saat melongok ke dalam mobil. Merrick sudah pasti tewas. Freeman perlahan-lahan siuman. Kelima manusia immortal senang persoalan dengan Merrick telah selesai. Mereka pergi dengan sedan Audi yang tadi dipakai Freeman saat datang.
Kelima manusia immortal berkumpul dan senang-senang di kafe. Copley sudah membereskan status Freeman di marinir, sebagai tentara yang tewas di medan tempur. Ia tidak akan bertemu lagi dengan keluarganya. Bagaimana dengan Booker, si pengkhianat? ”Mereka bersedia bertemu lagi denganmu di tempat ini seratus tahun lagi,” bilang Andy, yang bicara empat mata dengan Booker di luar cafe. Booker berharap tak selama itu mereka harus pisah jalan. Andy bilang ia malah berharap lebih lama lagi. ”Berarti kita takkan bertemu lagi,” kata Booker, yang yakin Andy sudah tak immortal. ”Kita lihat saja nanti,” bilang Andy, tersenyum.
Tanpa Booker, Andy dan kawan-kawan berkumpul di rumah James Copley. Andy serius memperhatika kliping di papan tulis. ”Ini hanya yang bisa aku kumpulkan pada periode 150 tahun terakhir,” kata Copley. ”Kalau dilihat dari usiamu yang sudah sedemikian panjang, pastilah dampak baik dari semua aksimu sangat eksponensial bagi kemanusian,” tambahnya. Wajah Andy pun jadi sudah tampak lebih cerah dari sebelumnya, seolah ia sudah menemukan tujuan hidup yang sebenarnya.
Andy lantas menawarkan kerjasama kepada Copley. Sebagai orang CIA, ia akan jadi orang yang menghapus jejak kehadiran aksi para immortal di mana pun mereka pernah terlihat. Ia juga akan menjadi orang yang melindungi mereka dari orang-orang semacam Merrick. Dan yang lebih penting lagi Copley akan mencarikan pekerjaan yang cocok buat mereka. Copley bilang ia bersedia dan bangga bisa bermitra dengan para immortal. Walhasil Copley seolah menjadi Fury bagi para Avengers.
Enam bulan kemudian Booker terlihat pulang ke apartemennya. Ia begitu mabuk sampai botol minuman di tangannya pun terjatuh. Ketika membuka pintu, ia sadar pintu apartemennya sudah tak terkunci. Suara perempuan terdengar memanggil namanya dari kegelapan apartemen. ”Senang sekali akhirnya bisa bertemu denganmu,” bilang perempuan berwajah Asia Timur itu. Quynh ternyata masih hidup. Peti mati besinya mungkin akhirnya rapuh karena karat di dasar samudera, dan ia pun bisa lolos. ***
Pemeran : Charlize Theron, Kiki Layne, Matthias Schoenaerts, Marwan Kenzari, Luca Marinelli, Chiwetel Ejiofor, Harry Melling, Joey Ansah
Sutradara : Gina Prince-Bythewood
Studio : Denver and Delilah Productions / Netflix
Genre : Aksi, Fiksi
Rilis : Juli 2020
Durasi : 125 menit