Lance hanya tukang las di sebuah pabrik. Setiap hari dia rutin menceklok mesin absen. Setiap bulan dia menerima cek gaji. Tak banyak bicara, Lance tinggal sendirian di apartemen sewaan. Kalau pulang sehabis kerja, dia selalu mendengarkan lagu lawas dari piringan hitam. Setiap kali tidur, ini yang membedakannya dari pekerja biasa, ia selalu meletakkan pistol di sampingnya. Ia bersiaga menanti orang yang akan datang untuk menamatkan riwayatnya.
Kota yang ditinggali Lance hanya kota kecil. Tak ada ketergesa-gesaan. Kebetulan memang sedang musim salju. Semua berjalan lambat, seperti lambatnya film bertajuk ”Tainted” ini. Setelah adegan pembuka yang dengan lambat menampilkan TKP pembunuhan terhadap beberapa anggota mafia Rusia, baru sekitar 30 menit kemudian ada adegan baku hantam dan orang terbunuh. Dan adegan yang terakhir tadi, yang dilakukan terhadap anggota Aryan atau Neo-Nazi, merupakan pembalasan terhadap kejadian di TKP tadi. Pelakunya adalah Lance.
Singkat kata, Lance (diperankan Alan Van Sprang) adalah seorang pembunuh bayaran. Lance dulu memang bekerja pada mafia Rusia. Tapi akibat suatu kejadian, ia harus masuk penjara selama 15 tahun. Ia juga menyeret bersamanya sejumlah tokoh mafia Rusia ke penjara. Itu membuatnya jadi sasaran bunuh mafia Rusia selama di penjara. Lance bisa bertahan di penjara karena bergabung dengan para Aryan. Tato berlambang swastika hitam ada di dada kirinya.
Adalina’s Bakery
Ketika sedang menikmati hidup tenang sebagai tukang las, kawan lamanya datang ke apartemennya. Greger, namanya. Diperankan oleh John Ralston, Greger adalah bos kecil di lingkungan mafia Rusia. Sehari-hari, bersama istrinya yang bernama Adalina (Lina Roessler), mereka membuka toko roti Adalina’s Bakery. Greger (bukan Gregor) hanya sesekali membantu melayani pelanggan di toko. Istrinya yang jago membuat aneka roti dan kue di dapur.
Bagi Adalina, bisnis bakery merupakan bisnis sungguhan. Bagi suaminya, usaha roti hanyalah kedok bagi usaha narkoba. Mobil van pengirim roti berlabel Adelina’s Bakery selalu dipakainya untuk mengangkut obat terlarang, yang disembunyikan di kolong mobil. Tapi bukan Greger yang membawa van itu. Ia pria yang gentlemen dan selalu tampil rapi. Ia naik SUV bagus. Anak buahnya yang membawa van.
Suatu hari Greger ditelepon untuk bertemu bosnya. Ketika mereka bertemu, sang bos, Vladimir (John Rhys-Davies), minta agar Greger mengerahkan Lance untuk menghabisi anggota gang Aryan yang jadi pelaku pembunuhan tadi. Ia menyerahkan daftar targetnya. Semua harus dihabisi dan tak boleh ada saksi. Selain akan menerima imbalan uang, Lance juga akan dicoret dari daftar target pembunuhan oleh mafia Rusia. Lance akan bisa tidur tanpa perlu menyiagakan pistol di sampingnya. Greger menemui Lance di apartemennya dan Lance tak punya pilihan.
Berbekal tatto swastika di dada, Lance bisa mendatangi anggota gang Aryan. Ia menjelaskan kalau dia bergabung dengan persaudaraan Aryan saat berada di penjara Millhaven. Tak perlu berlama-lama, ketika semua target yang harus dibunuh berkumpul, Lance menghabisi semuanya. Hanya 5 orang. Ia tak membawa pistol. Ia membunuh pakai pulpen dan gear rantai yang ada di ruangan. Ketika menembak target yang tersisa, ia menggunakan pistol anggota gang yang lain. Tugas beres. Lance pergi. Seorang bocah keluar dari persembunyian.
The Smoke Stack
Lance pulang ke apartemen, memberesi barang, dan siap pergi meninggalkan kota. Ia memandangi foto gunung dan pantai yang ditempel di dinding. Lance keluar sebentar untuk makan malam. Di restorannya, Greger menerima telepon dari Vladimir yang mengabarkan ada bocah usia 10 tahun yang jadi saksi mata. Di kantor polisi, bocah itu bisa mengidentifikasi Lance sebagai pelaku. Greger diminta segera menghabisi Lance, sebelum anggota gang Aryan mengetahui kalau mafia Rusia yang jadi dalang.
Greger mengomando 4 anak buahnya untuk menghabisi Lance. Salah seorang dari mereka adalah Malick (Aaroon Poole), keponakan Greger yang masih belajar jadi gangster, dan sangat ingin membuktikan kalau dirinya sudah siap jadi gangster tulen. Lance masih bersantap malam ketika 2 anak buah Greger datang ke apartemennya. Tapi mereka menemukan catatan di pintu yang meminta Lance datang ke The Smoke Stack, sebuah bar tempat Lance biasa membeli minuman. Malick dan anak buah yang lain pergi ke bar. Dua temannya tetap di apartemen Lance.
Ketika pulang ke apartemen, Lance langsung diserang anak buah Greger. Lance unggul. Lawannya tamat. Ia melihat catatan yang ditinggalkan Anna (Sara Waisglass), tetangga apartemen sebelah, pemusik dan penyanyi yang manggung rutin di The Smoke Stack. Pagi hari, sebelum Lance berangkat menghabisi gang Aryan, ia mendapati Anna mabuk dan tertidur di tangga apartemen. Ia membawanya masuk ke apartemen Anna. Mereka sempat ngobrol soal alasan Anna menjadi penyanyi bar dan soal Lance yang suka dengan suara Anna. Ketika Anna tertidur, ia membawakan kotak piringan hitam dan meninggalkannya di kamar Anna sebagai kenangan-kenangan.
Lance tahu Greger suka aksi sapu besih. Karenanya ia yakin anak buah Greger pasti ada yang pergi ke The Smoke Stack. Ternyata benar. Pieter (Neven Pajkic), anak buah Greger yang ia sudah kenal lama, ada di sana. Melihat luka di wajah Lance, Pieter tahu dua temannya sudah tak ada. Lance minta Pieter untuk tak membunuh Anna. Pieter hanya bilang kalau mereka sama-sama tahu apa harus terjadi pada orang seperti mereka. Lance pergi ke toilet, Pieter menyusul. Keduanya berkelahi di toilet.
Anna senang melihat Lance datang ke bar. Ia juga melihat lance pergi ke toilet dan diikuti Pieter. Ia istirahat bernyanyi dan segera ke toilet. Ia membuka pintu saat Lance menghantamkan kepala Pieter ke tembok untuk terakhir kalinya. Anna ketakutan dan lari ke luar bar. Malick melihat dan membuntutinya. Lance ke luar bar dan pergi ke arah lain. Anna menelepon polisi dan memberitahukan pembunuhan di bar. Malick memukulnya dari belakang. Malick menghubungi pamannya, yang menyuruhnya untuk membunuh Anna. ”Inilah saatnya kamu membuktikan dirimu layak jadi gangster,” bilang Greger.
Aksi Sapu Bersih
Menggunakan handphone milik anak buah Greger yang tewas di apartemennya, Lance menghubungi Greger. Ia minta agar Anna tidak diganggu. Greger hanya bisa bilang persoalan harus diselesaikan dengan bersih. Tak ada saksi. Tak ada yang tersisa (tainted). Lance akhirnya menantang Greger bertemu di belakang pabrik kayu. Greger memerintahkan anak buahnya untuk datang ke pabrik kayu dan menyudahi Lance. Ketika anak buahnya tiba, Lance dengan gampang membereskannya. Lance pergi dengan mobil para penyerang, dan meninggalkan satu jenazah.
Dari kejauhan Greger, bersama Malick, melihat mobil anak buahnya pergi. Ia datang ke belakang pabrik kayu dan tahu kalau ia tertipu. Dari kegelapan Lance muncul dan menewaskan anak buah Greger yang jadi supir. Baku tembak pun terjadi. Greger terluka dan lari. Lance menghabisi Malick dengan tangan kosong. Memukulnya bertubi-tubi karena telah membunuh Anna. Lance akhirnya mengejar Greger yang lari ke dalam pabrik. Kedunya saling tembak lagi dan sama-sama mendapat luka tembak tambahan.
Seperti biasa terjadi di film, saat-saat terakhir seperti itu selalu dijadikan momen dialog. Greger mengajak Lance berdamai, melupakan persoalan ini, dan sama-sama pergi meninggalka kota. Lance bilang ia tak ingin apa-apa. Ia tadinya hanya tak ingin Anna tak diusik, tapi semuanya sudah terlambat. Keduanya lantas mengenang masa lalu. Greger ingat ketika mereka pertama kali bertemu. Ia seolah menyaksikan kekuatan alam. Ia menemukan seorang pembunuh alami. Kematian selalu menyertai keberadaan Lance. Tak ada kata pensiun untuk seorang pembunuh, kata Greger. Dor. Greger tamat.
Vladimir menelepon Greger. Tak ada balasan. Pria tua dan gemuk yang selalu memakai topi bulu khas Rusia ini keluar dari mobilnya yang parkir di depan Adalina’s Bakery. Ia mengetuk pintu toko, yang juga jadi kediaman Greger dan Adalina. Adalina, yang memang menunggu Greger, membukakan pintu. Letusan pistol terdengar. Vladimir berjalan keluar. Di tempat lain, di sebuah van cokelat yang terparkir di lapangan kosong, Anna siuman. Malick ternyata tak mampu membuktikan dirinya seorang gangster sejati.
Sesampai di apartemen, Anna mengambil kotak piringan hitam pemberian Lance. Ia membantingnya di luar pintu. Tak puas, ia mengangkat dan membantingnya sekali lagi. Lapisan bawah kotak terkuak. Uang kertas berceceran. Anna terduduk. Ia mengambil sepotong kertas yang ditulis Lance. Isinya kata-kata mutiara: Menyia-nyiakan hidup adalah tragedi. Tapi yang lebih tragis adalah menyia-nyiakan bakat. Berhentilah mencari-cari alasan. ***
Film Credits
Pemain : Alan Van Sprang, John Ralston, Aaron Poole, Sara Waisglass, John Rhys-Davies, Lina Roessler
Sutradara : Brent Cote
Studio : Gearshift Film / Epic Pictures
Genre : Kriminal, Drama
Rilis : Juni 2020
Durasi : 90 menitÂ