Film

Infamous : Kiat Maut untuk jadi Populer di Instagram

Arielle Summers cantik. Manis. Paras dan gayanya jelas-jelas Instagram-able. Tapi fakta bicara lain. Foto selfie-nya yang seksi cuma dapat 18 likes. Follower-nya hanya 47. Sementara orang terkenal yang disukainya, baru semenit memposting foto, sudah langsung dapat 6.987 likes. Arielle cumba bisa menarik nafas menyaksikan semua itu. Ia ingin jadi sepopuler mereka. Ia ingin terkenal. Dan ia percaya pada takdir. Ia percaya semesta akan membuka jalan jika orang meminta. Ia minta jadi orang populer.

Arielle, diperankan Bella Thorne, bukan gadis remaja yang cengeng. Ia smart. Ia punya rencana pergi meninggalkan kampung halamannya di kawasan pantai Redneck Rivierea, Florida. Sepulang sekolah di SMA, ia bekerja jadi pelayan restoran. Setiap sen gajinya ditabung agar kelak bisa pergi ke Hollywood, yang berjarak lebih dari 2.000 kilometer di sebelah barat. Ia ingin jadi orang terkenal. Arielle juga anak gaul. Hampir setiap malam ia kongkow bersama teman-teman perempuannya di klub dugem setempat.

Suatu ketika, sepulang dari keluar malam, ia hendak menabungkan uang di celengan kaleng yang ia simpan di kolong tempat tidur. Apes sungguh apes. Kalengnya sudah kosong. Ia tahu siapa yang mengambil. Pacar ibunya yang tinggal serumah. Arielle melabrak tapi tak dianggap. Ia ngambek, mengemasi pakaian, dan pergi dari rumah. Ia pergi ke rumah kekasihnya, Dean Taylor (Jake Manley). Ketukan pintu tak berjawab. Ia nekat masuk dan mendapati pacarnya sedang jadi korban KDRT bapaknya. Dean tak melawan karena menghormati orang tua. Arielle bermaksud menolong tapi malah ditampar. Tak terima, Dean mendorong ayahnya. Ayahnya jatuh menggelinding dari tangga.

Kabur ke Hollywood

Ayah Dean meninggal seketika. Ingin telepon 911, Arielle melarang. Arielle mengajaknya kabur dan pergi meninggalkan kampung halamannya. Tak punya pilihan, mereka berdua pergi menggunakan sedan tua milik Dean. Dean pada adegan sebelumnya dikisahkan sebagai anak muda yang jadi montir mobil di bengkel ayahnya. Mereka pendatang baru. Tapi semua orang tahu kalau Dean pernah masuk penjara karena ikut merampok bank. Arielle selalu pulang ke rumah lewat bengkel Dean. Mereka berkenalan dan akhirnya jadian. Mereka benar-benar cocok satu sama lain. Dean sempat juga mengajarkan Ariel cara menembak dengan pistol. Dean juga berjanji suatu saat akan mengantar Arielle ke Hollywood.

Keduanya sepakat untuk bermobil pergi ke Hollywood, melintasi jalan pantai selatan Amerika. Baru sebentar berjalan, mereka sadar kalau tak punya uang. Setelah sedikit merenung, Dean memutuskan untuk merampok mini market. Mereka berhasil. Arielle bukan kepalang gembiranya: bagai bocah mendapat hadiah mainan baru. Dan selama merampok, Arielle merekam semua kejadian dengan iPhone dan menguploadnya ke Instagram. Memakai account baru, tentunya. Seperti sudah diduga, rekaman perampokan itu laris manis. Dalam semalam dapat lebih dari 3.000 follower. Arielle luar biasa senang. Instagram bisa membuatnya jadi populer. Popularitas akan mendatangkan uang. Dengan uang mereka bisa meninggalkan Redneck Riviera. Dean bukan pengguna Instagram dan tak punya ponsel. Ia menyayangkan ulah kekasihnya. Itu hanya mempermudah penangkapan mereka.

Uang rampokan minimarket tak seberapa. Mereka harus merampok lagi. Saat dipenjara, Dean pernah ngobrol dengan teman satu sel, yang ditangkap karena merampok toko ganja. Yang dimaksud adalah toko ganja sebagai obat medis yang di sejumlah kota di Amerika sudah dilegalkan. Dean pun sudah meneliti lebih jauh. Toko ganja, meski beromzet besar, bank tak memboleh mereka membuka akun bisnis. Perusahaan kartu kredit juga tak mau menydiakan mesin gesek. Semua transaksi tunai dan uangnya disimpan sendiri di lemari besi yang ada di toko. Plus, polisi dan FBI juga malas berurusan dengan toko ganja.

Merampok untuk Biaya ke Hollywood

Merasa sudah bisa merampok, Arielle minta tak lagi jadi asisten dalam merampok. Pada perampokan toko ganja pertama, ia yang menodongkan pistol ke penjaga toko dan memaksanya membuka safe deposit box. Dean jadi cameraman. Uang hasil rampokan berlimpah. Satu demi satu toko ganja mereka rampok. Hasil rampokan sampai sekarung. Di Instagram, follower pasangan perampok ini melejit jadi 1.781.215, dan terus nail lagi ke angka 3.421.211. ”Semesta menjawab,” bilang Dean, sampil tetap pusing dengan yang namanya Instagram. Polisi pun ternyata juga menjawab. Berita televisi mengabarkan pasangan perampok sudah teridentifikasi sebagai Arielle Summers dan Dean Taylor. Sang penyiar menyebut keduanya ”’Bonnie and Clyde era milenial”, merujuk sepasang kekasih yang jadi perampok bank legendaris di Amerika pada awal tahun 1930-an.

” Hancurlah kita. Segalanya jadi kacau balau,” bilang Dean. Akan banyak polisi menanti kemunculan mereka sepanjang perjalanan ke Hollywood. Arielle tak peduli. Itu semua bukti bahwa mereka populer. ”Bukan video yang membuat kita tertangkap. Perampokan yang akan membuat kita tertangkap. Semua video hanya barang bukti dan barang buti tidak ada gunanya kalau kita tdak tertangkap,” kilah Arielle. So, jangan sampai tertangkap. ”Kamu pikir kamu akan bebas karena jadi orang terkenal?” sahut Dean. Dengan santai Arielle bilang kalau dunia selebriti dipenuhi orang-orang yang dengan mudah bisa keluar dari tahanan polisi. Sungguh logika milenial.

Selagi mereka ngobrol, polisi patroli melihat mereka ngebut. Disetop, mereka ditanyai identitas. Disuruh tetap di dalam mobil, karena ingin dicek identiasnya, Ariell malah keluar dan minta polisi membiarkan mereka pergi. Polisi memarahi Arielle. Dean pun ikut keluar hendak membujuk Arielle. Polisi langsung menodongkan senjata ke arah Dean. Arielle menembak polisi. Arielle tidak memposting kejadian itu, tapi follower terus naik karena orang mendengar kabarnya di media massa. Keduanya sembunyi di rumah kosong di Texas. Ada kesibukan di kantor polisi? Ada detektif yang mengejar? Tidak ada. Film ”Infamous” sepenuhnya bercerita dari sisi Arielle, dan juga Dean. Polisi yang muncul hanya aktor yang numpang lewat.

Follower Instagram Naik Turun

Mereka lama bersembunyi. Arielle sudah mulai tak sabar. ”Sudah waktunya meng-upload,” kata Arielle, yang sedih melihat follower akun mereka mulai turun menjadi 4.365.921, merosot lagi jadi 4.365.379, dan seterusnya. ”Aku tak peduli. Bukan mereka yang menghadapi hukuman mati,” bilang Dean, yang sadar konsekuensi menembak mati polisi. Arielle merengek: ”Kita tak bisa selamanya sembunyi. Ingat Dean, kamu menjanjikan aku Hollywood.” Dean mengabaikannya. Arielle mengisi hari dengan latihan menembak. Ia bisa menempak tepat sasaran berulang-ulang.

Arielle, yang sudah beberapa kali berbelanja di mini market selama bersembunyi, akhirnya tak tahan juga untuk tidak merampok. Ia perlu content baru untuk diupload ke Instagram. Pura-pura belanja ia langsung menodongkan pistol ke penjaga minimarket. Tiba-tiba seorang pembeli datang, Arielle menembaknya di pintu masuk. Kesempatan itu dimanfaatkan penjaga toko untuk meninju Ariel dan mengambil senjata. Penjaga toko menembaki Arielle yang sembunyi di balik rak toko. Pundak Arielle terserempet peluru, tapi ia bisa melarikan diri dan pulang rumah persembunyian.

Arielle menceritakan apa yang terjadi kepada Dean. Mereka langsung beres-beres dan pergi meninggalkan rumah persembunyian. Kamera menyorot satu karung atau kantong besar yang tak mereka angkut. Belum lama berjalan, dua mobil SUV hitam Texas Ranger membuntuti mereka. Mereka ditembaki. Ariel membalas dengan senapan mesin. SUV hitam akhirnya berhenti. Dean menghentikan mobil, keluar, dan menembaki mobil itu untuk memastikan penumpangnya tak berkutik lagi. Sementara itu Arielle menyadari kalau luka tembaknya terus mengucurkan darah. Ia disuruh mengambil perban di kantong besar yang berisi uang. Mereka baru sadar kalau karung uang ketinggalan. Dan mereka tak mungkin untuk balik lagi..

Mereka beristirahat sambil merawat luka Arielle. Petengkaran sepasang kekasih di lapangan luas dekat sumur pengeboran minyak pun tak terhindarkan. Arielle heran mengapa sulit bagi Dean memahami popularitas yang didapat dari Instagram. Dean bersikeras Instagram tak ada manfaatnya dan hanya mendatangkan masalah. Persetan dengan follower. Arielle membalas dengan jawaban klasiknya: ”Semesta pasti menghadirkan kita di sini karena suatu alasan.” Mereka mengakhiri pertengkaran dengan bermesraan.

Influencer Memberdayakan ?

Mobil mereka akhirnya mogok. Arielle menyetop mobil yang lewat dan, karena ditodong, diperbolehkan ikut pulang ke rumah pemilik mobil. Arielle melihat perempuan kulit hitam gemuk yang ditumpangi tidak terlihat takut. Perempuan itu bilang kalau dari tadi ia memang mengikuti mereka. Ia adalah fans-nya. Follower. Di rumah perempuan itu, Dean bertanya mengapa jadi follower mereka. Perempuan itu, Elle (Amber Riley), bilang karena dalam hidup ini ia merasa sudah tak bisa melakukan perubahan. Ia hanya seorang karyawan telemarketing. ”Order besar hanya datang saat diner”. Sebentar lagi perusahaannya akan tutup dan pindah ke luar negeri mencari tenaga kerja murah. Padahal ia masih harus melunasi kredit mahasiswa. Kemunculan Arielle dan Dean memberinya harapan baru. ”Kalian memberdayakan,” bilangnya.

Keesokan harinya Elle mengantar mereka. Di perbatasan Texas dan Oklahoma ada cegatan polisi. Elle diminta turun dan menyerahkan SIM. Arielle yang jadi penumpang ikut turun. Ia mengeluarkan jurus bawelnya, bilang bahwa mereka terburu-buru. Polisi kesal. Polisi minta Elle membuka bagasi belakang. Arielle minta surat geledah. Perang mulut lagi. Agar cepat selesai, polisi dibolehkan memeriksa bagasi, lihat-lihat sebentar, dan tak menemukan apa-apa. Mereka boleh pergi. Tak lama mereka berhenti lagi. Mereka sudah berada di Oklahoma. Bagasi dibuka dan Arielle membuka tas besar tempat Dean sembunyi. Di tempat itu mereka harus berpisah. Elle merelakan mobilnya. Ia ingin ikut terus, tapi Arielle melarang. Sebagai kenang-kenangan, Arielle ber-selfie bersama Elle dan menguploadnya ke Instagram. ”Setelah ini kamu akan diajak bicara oleh banyak orang,” kata Arielle.

Dari Texas mereka tak langsung menuju ke Hollywood karena tak punya duit. Dean mengajak Elle mendatangi kawan lama semasa di penjara. Kawannya, Kyle (Michael Sirow), ternyata follower juga. Saat itu, ia sedang akan merampok bank setempat dan masih butuh dua orang lagi. Bayarannya 6 digit untuk masing-masing orang. ”Kriminal mana pun yang bisa lolos tanpa lecet dari Texas ke Oklahoma otomatis bisa bergabung,” kata Kyle. Yang ia minta dari keduanya hanya satu: ”Jangan mengupload foto rumah yang ditempatinya, dan segalanya isinya, ke Instagram.” Ariel bilang oke sambil tersenyum melihat jumlah follower Instagram yang sudah melampaui angka 5 juta.

Semesta Tidak Bohong

Di hari H perampokan, Arielle dan Dean masuk lebih dulu dengan berpura-pura sebagai nasabah bank. Tak lama kemudian Kyle dan teman-temannya masuk dan memulai perampokan. Arielle menghidupkan kamera iPone dan men-streaming-kan perampokan bank lewat IGTV. Puluhan ribu follower jadi pemirsa. Ada komentar yang menyebutnya bodoh. Lebih banyak lagi yang mengomporinya. Mendadak teman-teman Kyle kembali dari ruang dalam bank dan bilang kalau tak ada uang di ruang penyimpanan. Manajer bank bilang uang sudah dibawa pagi tadi. Kyle mulai panik. Ia menyuruh seorang temannya mengecek situasi di luar. Temannya keluar dan langsung ditembak polisi dan SWAT. Kyle melihat sekeliling ruangan dan terpaku melihat Arielle yang sedang menggengam iPhone. Ia jadi tahu mengapa SWAT bisa datang begitu cepat ke bank.

Kyle dan Arielle perang mulut. Arielle mempertanyakan mana uang 6 digit yang dijanjikan Kyle. Kyle akan menembak Arielle tapi dihalangi Dean, sementara Arielle menembak satu demi satu rekan Kyle tepat di dahi. Arielle kemudian sembunyi di balik partisi. Sebagai latar belakang, kamera menampilkan Dean terjengkang ditembak Kyle. Kyle pun tertembak peluru Dean. Susaana jadi sepi. Arielle menghampiri Dean yang sedang meregang nyawa. Dean minta diberi ciuman terakhir. Arielle menciumnya dan Dean tamat. Ariel sembunyi lagi ke balik tembok. Kepada pemirsa IGTV ia bermonolog soal semesta yang punya kuasa. Ia mengakhiri dengan bertanya, ”Inikah yang semesta inginkan untukku?” Tim SWAT pun masuk ke bank dan menghampiri Arielle. Tak ada perlawanan. Arielle hanya tersenyum.

Ketika pintu bank dibuka, Arielle keluar dengan penjagaan ketat SWAT, Arielle tak percaya apa yang dilihatnya. Ratusan, atau bahkan mungkin ribuan orang, berkerumun di sekitar bank. Tua maupun muda. Mereka mengelu-elukannya. Sebagian membawa poster. Arielle tersenyum. Ia mengedipkan sebelah mata. ***


Film Credits

Pemeran : Bella Thorne, Jake Manley, Amber Riley, Marisa Coughlan
Sutradara : Joshua Caldwell
Studio : SSS Entertainment / Highland Film Group
Genre : Kriminal, Romansa
Tahun : Juni 2020
Durasi: 1 jam, 40 menit